Jakarta, Gatra.com - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan tidak menemukan adanya keterkaitan Warga Negara Indonesia (WNI) baik korban maupun pelaku dalam pengeboman di Sri Lanka pada Minggu (21/4).
"Kejadian bom Sri Lanka tidak ada WNI sampai dengan hari ini ya, kita belum dapat informasi bahwa korban dan pelaku ada WNI yang terlibat," kata Karo Penmas Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta, Selasa (23/4).
Dedi menyampaikan keterangan tersebut setelah pihak kepolisian melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kepolisian Sri Lanka.
"Sudah terindentifikasi dan yang bersangkutan adalah warga negara Sri Lanka, bukan WNI," ujar dia.
Seperti diketahui, peledakan tersebut terjadi pada pukul 09.00 waktu setempat yang berlokasi di beberapa gereja serta hotel di Sri Lanka pada saat perayaan Paskah.
Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena pun menduga bahwa pengeboman yang terjadi berhubungan dengan kelompok-kelompok teroris internasional. Dua organisasi teroris internasional utama, Al-Qaeda dan kelompok (ISIS), diduga berada di belakang pelaku pengeboman tersebut.
"Badan intelijen telah melaporkan bahwa ada kelompok-kelompok teroris internasional di belakang para teroris lokal," ujarnya.
Pascaledakan bom, pihak kepolisian Sri Lanka telah menahan 24 orang yang diduga terlibat dalam tindakan kriminal tersebut.