Medan, Gatra.com – Masyarakat diaharapkan tidak risau dengan sejumlah isu dan opini miring. Khususnya yang beredar pasca pemungutan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di media sosial (medsos). Masyarakat harus percaya bahwa penyelenggara Pilpres adalah salah satu instrumen negara yang kuat.
Sekretaris Bara JP Sumut, Amudi Manurung mengatakan bahwa isu yang beredar saat ini terkait peretasan situs juga server KPU merupakan isu miring. Isu tersebut tidak perlu dicemaskan masyarakat. Karena pada prinsipnya KPU melakukan penghitungan menggunakan cara manual. Serta dengan jaringan tertutup dari publik.
Karena itu Amuni mengatakan bahwa isu tersebut hanya digunakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menimbulkan kecemasan dan kekacauan. “Update ke situs KPU tersebut merupakan jaringan internal KPU. Sehingga jika situs diretas tidak akan merubah hasilnya. Karena pola hitung manual yang menjadi acuan. Data yang ditampilkan di situs KPU hanya data dashboards dimana orang hanya bisa membaca,” jelasnya di Medan, Senin (22/4).
Baca Juga: Jelang Pleno, Pengamanan Dua KPU di Sumsel Diperketat
Praktisi Teknologi Informasi (TI) yang menangani sistem komunikasi di salah satu perusahaan nasional tersebut, mengatakan bahwa penyimpanan data dalam situs KPU terpisah dengan web server. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran sebagaimana yang diisukan oleh orang-orang yang berniat menimbulkan keributan.
Menurut Manurung sulit mengakses situs KPU beberapa waktu lalu bukan karena gangguan teknis yang mengganggu. Melainkan karena tingginya animo masyarakat untuk mendapat informasi secara digital dari situs tersebut. Akibatnya situs tersebut tidak dapat atau sangat lambat untuk diakses.
“Ibaratnya jalan raya yang dipadati kendaraan secara tiba-tiba. Akibatnya kan pasti macet total. Tetapi bukan berarti ada kerusakan di jalannya, melainkan pengguna jalan yang berlebihan,” dia mencontohkan.
Baca Juga: Surat Suara Hilang hingga Pengerahan Massa Alasan KPU Gelar PSU di Papua
Dia menuturkan bahwa secara pribadi sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh KPU. Salah satunya dengan menambah infrastruktur teknologi informasi dan mengevaluasi portal tersebut. Untuk itu Amudi mengajak masyarakat untuk percaya kepada pelaksana Pilpres buka pada isu miring yang beredar tanpa bertuan.
“Menurut saya, sebagai orang TI, pasti banyak orang yang ingin meretas situs tersebut. Serta melakukan aktifitas serangan DDOS untuk menumbangkan web server-nya. Karena banyak orang iseng yang ingin coba-coba. Tetapi itupun kita yakini SDM KPU pasti jauh lebih paham mengatasi masalah-masalah demikian,” jelasnya.
Reporter: Baringin Lumban Gaol