Jakarta, gatra.com - Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), Edi Sukmoro, mengatakan, kereta api masih menjadi pilihan penumpang meski jalur tol Trans Jawa telah menguhubungkan kota-kota di Pulau Jawa.
“Pengaruh tol terhadap kereta api, kita anggap tol membantu kereta api karena kebutuhan angkutan tinggi,” ujar Edi di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (23/4).
Edi menambahkan, jumlah penumpang kereta api tidak menurun. Pada tahun 2017, jumlah penumpang kereta api sebanyak 394 juta orang. Kemudian, jumlah penumpang naik menjadi 425 juta pada tahun 2018.
“Kami memprediksi kenaikan jumlah penumpang 3-5% pada tahun ini," ujar Edi. Untuk mengantisipasi kenaikan tersebut, PT KAI menambah 50 perjalanan tambahan selama Lebaran. “Tahun depan perjalanan tambahan tersebut menjadi perjalanan reguler,” ungkapnya.
Menurut Edi, pihaknya mendatangkan kereta api tambahan dari PT Industri Kereta Api (INKA) sebesar 3-5% dari total armada kereta. “Penambahan ini untuk mengganti kereta yang berumur di atas 30 tahun,” ujarnya.
PT KAI juga akan menyiapkan kereta sleeper dalam menghadapi angkuan Lebaran. “Kereta sleeper masih percobaan apakah penumpang berminat dengan harga khusus. Kalau membeludak akan kita tambah,” katanya.
Untuk memfasilitasi pemudik yang ingin menggunakan kereta api, PT KAI mengadakan program mudik gratis bareng BUMN. Pada tahun ini, PT KAI menyediakan 2.500 kursi secara gratis bagi para pemudik.