Bogor, Gatra.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan sidang kabinet paripurna di Istana Kepresiden Bogor pagi ini. Sidang ini merupakan lanjutan rapat terbatas kemarin yang berkaiatan dengan ketersediaan anggaran dan pagu indikatif 2020.
Ada 5 poin yang menjadi fokus Jokowi. Pertama, ia menekankan agar belanja modal ditingkatkan.
"Semua kementerian harus bisa memaksa organisasinya agar penyerapan anggaran betul-betul bisa direalisasikan," katanya saat membuka rapat di Bogor, Selasa (23/4).
Soal belanja modal, Jokowi mengatakan sebagian besar pemerintah daerah, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi masih berkutat pada pembangunan infrastruktur. Hal tersebut bisa diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang selama 4,5 tahun merealisasikan anggaran yang diberikan.
"Mungkin anggaran-anggaran yang masih di kementerian lain ragu, masukkan saja ke PU," katanya.
Kedua, Jokowi meminta belanja barang dikurangi sebanyak-banyaknya. Ia berpesan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani agar melihat pagu anggaran di tahun normal, seperti pada 2017 di mana belanja modal lebih besar dibanding belanja barang, sebagai tolak ukur dalam penentuan anggaran 2020.
"Menkeu tolong dilihat pada tahun yang psoisinya normal, mungkin 2017, tolong dipakai patokan dan dipaksa agar masuk ke angka-angka itu," ujar Jokowi.
Ketiga, prioritas utama seluruh kementerian adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM). Kata Jokowi, ini melingkupi pembuatan kebijakan berupa pemberian insentif kepada pihak swasta yang bersedia membantu kerja pemerintah dalam melatih SDM baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Harus kelihatan tahun ini dan tahun depan, besar-besaran," katanya.
Soal pembangunan SDM, dalam waktu dekat Jokowi akan mengadakan rapat terbatas agar anggarannya tepat sasaran, serta pelaksanaannya sesuai dengan waktu yang ditentukan.
"Sehingga benar-benar terjadi peningkatan produktivitas tenaga kerja kita. Kita memiliki betul-betul sebuah peta jalan yang jelas, terukur dan hasilnya bisa betul-betul dinikmati oleh masyarakat," paparnya.
Jokowi juga meminta TNI, Polri serta kementerian dan lembaga agar menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban pascapemilu 2019.
"Saya kira biasa dalam demokrasi ada riak-riak kecil tapi jangan sampai mengganggu ketertiban dan rasa aman masyarakat," tuturnya.
Keempat, menyambut datangnya ramadhan, Jokowi mengingingatkan agar menjaga stabilitas harga-harga bahan pokok agar tidak terjadi lonjakan harga selama bulan suci.
Terakhir, berkaitan dengan reformasi struktural. Jokowi menekankan reformasi di birokrasi dalam rangka memperbaiki sistem dan meningkatkan daya saing. Hal ini, terutama yang berkaitan dengan perizinan, investasi dan ekspor.
Menurutnya, tanpa adanya peningkatan dan tambahan di bidang investasi dan ekspor, maka jangan berharap pertumbuhan ekonomi akan meningkat.
"Betul-betul ini semua kementerian, kemudian Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) yang berkaitan dengan daerah juga agar diberikan tekanan-tekanan. Sekali lagi, kunci kita itu ada di sini," pungkasnya.