Home Politik Pertemuan Wapres dengan Tokoh Ormas: Segera Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo

Pertemuan Wapres dengan Tokoh Ormas: Segera Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo

Jakarta, Gatra.com – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menggelar pertemuan dengan sejumlah ormas dan tokoh masyarakat Islam di kediamannya, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin malam (22/4).

Dalam pertemuan tersebut Wapres merangkum ada dua poin penting untuk disampaikan kepada masyarakat.

“Dibicarakan dua hal, pertama jangka pendek membicarakan bagaimana penyelesaian pemilu ini. Harus diselesaikan dengan baik, dengan jujur, dan juga agar masyarakat tenang dan kembali semua masalah harus kembali ke hukum. Jadi, apapun masalahnya tentu bisa diselesaikan oleh Bawaslu ataupun MK apabila ada yang ingin menyelesaikan itu. Jangan ada yang berbuat sendiri (ambil keputusan sepihak),” kata Wapres usai pertemuan, di kediamannya, Jakarta Pusat, Senin malam (22/4).

Poin kedua kata Wapres, hendaknya masyarakat berfikir ke depan berfikir panjang untuk tetap melaksanakan menjalankan amal ibadah apalagi menjelang bulan ramadhan.

“Kedua, kita juga sepakat untuk sama sama menjalankan organisasi dengan fikiran yang jangka panjang bagaimana islam di Indonsia tetap mudarat, wasatiah dan juga melaksanakan amal ibadah yang baik, apalagi menjelang bulan ramadhan,” katanya.

Wapres juga meminta semua pihak untuk menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU terkait penyelenggaraan pemilu tahun ini.

“Jadi, kita semua juga berusaha sebaik-baiknya seperti itu. Nah itu inti daripada pembicaraan kita, semoga masyarakat tertib dan menunggu dengan sabar, tanggal 22 Mei tanpa berbuat kekerasan ataupun perselisihan,” katanya.

Jusuf Kalla juga berharap agar secepatnya diatur pertemuan kedua pihak antara Capres Jokowi maupun Capres Prabowo Subianto agar segera dilaksanakan rekonsiliasi.

“Tentu diharapkan tadi, makin cepat makin baik apabila Pak Jokowi dapat bertemu dengan Pak Prabowo. Tentu itu kita semua mendukung apabila ada rekonsiliasi seperti itu, sehingga rekonsiliasi dibawah juga bisa cepat dicapai. Itulah yang dihasilkan daripada pertemuan ini, dan juga nanti ada pertemuan berikutnya dengan pihak-pihak yang lainnya lagi, terimakasih,” kata Wapres.

Wapres juga mengaskan agar KPU menjalankan tugasnya dengan baik.

“Ya itu intinya adalah agar proses pemilu itu, pertama KPU harus menjalankannya sebaik baiknya, sejujur jujurnya transparansi sebaik-baiknya KPU, karena apabila KPU menjalankan itu, maka masyarakat akan tenang dan kemudian juga masyarakat menunggu hasil sebaik baiknya. Apapun hasilnya dapat diterima, kemudian apabila ada prosesnya, harus lewat jalur hukum,” katanya.

Terkait anggapan KPU tidak transparan, Wapres menilai selama ini KPU berjalan dengan koridor yang ada.

“Saya kira, apa yang di perhitungkan di rekap-rekap KPU kan dia transparan, dapat di akses di internet kan,” katanya.

Wapres mengakui bahwa Pemilu kali ini memang berbeda dengan pemilu sebelumnya dan ini tergolong pemilu yang rumit, apalagi sampai berjatuhan korban lumayan banyak dari penyelenggara KPU dilapangan.

“Itulah yang kita memang khawatirkan sejak awal, bahwa ini pemilihan terumit, ternyata ada korbannya baik dikalangan KPPS, juga dikalangan Kepolisian. Ada korban seperti itu maka juga tentu harus evaluasi yang keras dan salah satu hasil evaluasi, ya harus dipisahkan antara Pilpres dengan Pileg itu supaya bebannya jangan terlalu berat. Dengan itu termasuk juga usulan mungkin saja bahwa caleg calon-calon itu yang tertutup. Pilih partai saja, tidak usah seperti itu (pilih Caleg), sehingga tidak terjadi keruwetan untuk menghitung,” katanya.

Wapres juga menegaskan bahwa semua kewenangan putusan pemilu ada di KPU. Ormas dan tokoh-tokoh islam punya tanggungjawab menenangkan masyarakat.

“Ormas yang ada disini, tidak mempunyai sesuatu kewenangan yang banyak. Yang punya kewenangan untuk meredam itu KPU, Pemerintah, masing-masing calon. Tapi, para pimpinan ormas tokoh-tokoh islam itu mempunyai suatu kewibawaan untuk menenangkan masyarakat. Ya pentingnya bahwa jika yang diatas bersatu maka yang dibawah juga ikut bersatu,” katanya.

Wapres mengundang sejumlah pimpinan ormas Islam dan tokoh masyarakat yang hadir antara lain Ketua PB Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar, cendekiawan muslim Komarudin Hidayat, Ketua Umum DPP Hidayatullah Nashirul Haq, Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafrudin, Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam (SI) Indonesia Hamdan Zoelva, Wakil Ketua Umum PP PERSIS Jeje Zainuddin, dan Ketum PB Al Washliyah Yusnar Yusuf.

Tampak pula tokoh muslim Mahfud MD, Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, dan Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid juga hadir pada acara silaturahim itu.

Anthony Djafar