Medan, Gatra.com - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi angkat bicara mengenai keputusan Dahlan Hasan Nasution yang memilih mundur dari jabatan Bupati Mandailing Natal (Madina) karena Jokowi-Ma'ruf kalah pada pertarungan Pilpres di wilayahnya.
Edy mengaku sudah berulang kali mengingatkan agar kepala daerah netral. "Makanya saya bilang kepala daerah itu netral. Jadi siapa pun yang menang, jadi tidak ada masalah. Siapapun yang menang, siapapun yang kalah, rakyat Sumatera Utara kan tetap rakyat Sumatera Utara," ujarnya kepada wartawan di Medan, Senin (22/4).
Mantan Pangkostrad itu mempersilahkan kepala daerah lain untuk meninggalkan jabatannya apabila berperilaku seperti Dahlan.
"Siapa yang mau ikut Dahlan, mundur. Mundur gitu, kalau nggak netral," ungkap Edy
Menurut Edy kenetralan itu sangat penting untuk menjaga kemajemukan masyarakat di Sumatera Utara.
"Saya dari awal mengatakan kenapa saya netral, tak menentukan satu atau dua begitu, kenapa? Karena rakyat di Sumut ini, ada nomor 1 ada yang nomor 2. Saya mengayomi semuanya," ungkap Edy
Edy menilai surat pengunduran diri yang disampaikan kepada Mendagri dan Presiden RI menyalahi aturan. Sebab, pengunduran diri kepala daerah disampaikan terlebih dahulu kepada DPRD untuk digelar sidang paripurna.
"Hasil paripurna dilaporakan ke Kemendagri melalui Gubernur Sumatera Utara. Begitu dia sehingga nanti diproses lalu keluar SK, lalu selesai. Bukan dari situ (Madina) langsung (ke Presiden)," tuturnya.
Sebelumya, Dahlan Hasan Nasution, secara mengejutkan mengundurkan diri dari jabatannya. Informasi tersebut beredar dari surat pengunduran dirinya yakni nomor 019.6/1214/TUPIM/2019 dibuat 18 April 2019.
Dalam surat itu terdapat poin yang menyebutkan bahwa Dahlan merasa kecewa dengan hasil Pemilu yang tidak sesuai apa yang diharapakannya.
Reporter: Putra TJ