Home Politik Bupati Mandailing Natal Pertimbangkan Batal Mundur Setelah Ditelepon Jokowi

Bupati Mandailing Natal Pertimbangkan Batal Mundur Setelah Ditelepon Jokowi

Mandailing Natal, Gatra.com - Presiden Jokowi ikut merespon niatan Bupati Mandailing Natal (Madina), Dahlan Hasan Nasution yang ingin mundur karena Paslon 01 Jokowi-Ma'ruf kalah di wilayahnya. Bahkan, Jokowi telah menghubungi langsung Dahlan pada Minggu, 21 April 2019 malam.

"Terkait dengan surat tersebut sudah datang dari petunjuk Presiden, bahwa saya tidak  boleh berhenti," kata Dahlan menirukan ucapan Presiden Jokowi kepadanya, Senin (22/4).

Akan tetapi, Dahlan enggan menyebut apakah dirinya menerima atau menolak permintaan Presiden Jokowi. Ia mengaku akan membuat keputusan setelah bertemu Mendagri, Tjahjo Kumolo.

"Satu dua hari kebdepan saya akan ketemu dengan Pak Mendagri. Setelah itu kalian wawancara saya balik mengenai hasilnya," terangnya.

Ia akhirnya mengakui keputusan untuk mundur karena masyarakat Madina tidak mendukung Jokowi-Ma'ruf.

"Karena masyarakat tidak  mempunyai  kepedulian yang  benar. Masyarakat tidak bisa menimbang mana yang benar mana yang salah," sebutnya.

Dahlan merasa selama ini Presiden banyak membangun infrastruktur bagi proses pembangunan di Madina. Bahkan putrinya Kahiyang dinikahi oleh Bobby Afif, putra dari Madina.

"Berbagai bantuan pak Presiden itu untuk Madina cukup banyak. Saya merasa sedih, karena termasuk anak gadis satu satunya pun dikasih untuk Madina (Kahiyang). Kenapa tidak kita hargai. Itunya latar belakangnya," jelas dia. 

Selain itu, hal yang paling disesalkan Dahlan,  lantaran banyak orang yang memfitnah Jokowi dengan berita hoaks sehingga membuat  suaranya merosot.

“Saya nggak masalah kalah. Tapi jangan dijelekkan-jelekkan beliau, yang dibilang penistaan agamalah, segala macam,” ungkapnya.

Sebelumya, Dahlan Hasan Nasution, secara mengejutkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Bupati Mandailing Natal. Informasi tersebut beredar dari surat pengunduran dirinya bernomor 019.6/1214/TUPIM/2019 dibuat 18 April 2019. 

Dalam surat itu, terdapat poin yang menyebutkan bahwa Dahlan merasa kecewa dengan hasil pilpres yang tidak sesuai apa yang diharapkannya.

 

Reporter: Putra TJ

 

 

480