Pekanbaru, Gatra.com - Pemilihan Umum 2019 di Provinsi Riau diwarnai duka. Puluhan orang petugas Pemilu dirundung suasana kemalangan, mulai dari meninggal dunia, kecelakaan, stroke hingga keguguran kandungan.
Kepada Gatra.com, Komisioner KPU Riau Koordinator Divisi SDM, Nugroho Noto Susanto, menyebutkan hingga Senin (22/4), sudah 22 orang penyelenggara Pemilu kemalangan. Bahkan 5 orang diantaranya meninggal dunia saat menjalankan tugas.
Nugroho mengakui kalau kemalangan ini terjadi lantaran tugas menjadi KPPS, PPK, dan PPK tidak ringan. "Terlebih KPPS yang menjalankan Pemilu pada 17 April 2019 lalu. Pagi sekali, mereka sudah harus mempersiapkan segala sesuatunya supaya pemilih dapat mengikuti Pemilu dengan baik," katanya.
Adalah Suratin Nizar, pemuda di Pulau Bengkalis yang bekerja di PT Meskom ini, meski kelelahan setelah hari pencoblosan, namun dia tetap semangat berangkat kerja pada Kamis (18/4).
Di tengah kelelahan yang dia rasakan, diperjalanan menuju PT Meskom, petugas KPPS Kabupaten Bengkalis, ini kecelakaan dan meninggal dunia.
Lalu ada pula Patma Areta, seorang perempuan "calon ibu" yang merupakan anggota KPPS di desa Pematang Tebih Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu. Karena kelelahan dia mengalami keguguran kandungan, anak pertamanya.
Adrizon, Ketua KPPS 51 Kelurahan Sialang Minggu Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Lelaki ini sebenarnya berprofesi sebagai sopir antar jemput air galon.
"Jadi ketua KPPS dia diberikan upah Rp550 ribu. Pengakuan istrinya, upah tersebut dapat membantu keluarga apalagi anaknya yang sedang kuliah. Tapi lantaran kecapekan, Adrizon stroke. Saat ini beliau masih dirawat di Rumah Sakit Sansani Pekanbaru," terang Nugroho.
Menengok korban yang berjatuhan itu, mewakili KPU Riau, Nugroho berharap kepada seluruh petugas Pemilu yang ada di Provinsi Riau, agar terus menjaga kesehatan dan keselamatan hingga penyelenggaraan tahapan Pemilu selesai dilaksanakan.
"Kesedihan dan keprihatinan kami tak dapat kami tutupi. Proses demokrasi yang kita jalankan saat ini ternyata juga menimbulkan korban yang tak sedikit. Tentu takdir Tuhan di luar kemampuan manusia untuk menebaknya. Namun kami melihat sendiri betapa keletihan baik fisik maupun mental begitu nyata dialami petugas di tingkat KPPS, PPS, dan PPK," ujarnya.
"Kami juga memohon doa dari sahabat KPU Riau agar pahlawan pemilu yang telah gugur diberikan ampunan atas khilafnya, dirahmati Allah SWT Tuhan yang maha kuasa, kembali dalam keadaan tenang dan bahagia di alam sana. Bagi yang masih dirawat di rumah sakit atau di rumah, mari kita doakan agar segera diberi kesembuhan. Amin," doa Nugroho.
Berikut data petugas KPU Riau yang mengalami kemalangan saat bertugas menyelenggarakan Pemilu Serentak 2019 di provinsi Riau, hingga Senin (22/4).
1. Surati Nizar, Ketua KPPS 02 Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, meninggal dunia kecelakaan pasca tugas.
2. Yansen Andrys David, Ketua KPPS TPS 5 Kelurahan Bengkalis Kota Kabupaten Bengkalis, meninggal dunia akibat serangan jantung.
3. Adrizon, Ketua KPPS 51 Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, mengalami stroke saat penghitungan suara di TPS.
4. Ismi Susilawati, Ketua PPK Senapelan Kota Pekanbaru. Pingsan saat pleno tingkat Kecamatan.
5. Sugiharto, pingsan saat pleno Desa Gading Sari Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, dan dirujuk ke rumah sakit Prima Pekanbaru.
6. Erwim, anggota PPK Kecamatan Kuala Kampar Pelalawan, pingsan saat tugas pleno.
7. Samaun, anggota KPPS 38 Desa Perawang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak. Sakit stroke, saat ini dirawat dirumah sakit Eka Hospital Pekanbaru.
8. Umi Kulsum, Ketua KPPS 1 Desa Tasik Seminai Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak. Pulang dari TPS terjatuh bersama sepeda motor. Saat ini dirawat di rumah sakit Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.
9. Awaludin, sekretaris PPS di kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan jatuh di kamar mandi saat istirahat sholat. Dia sempat kehilangan penglihatan, setelah dirawat di rumah sakit penglihatannya kembali normal.
10. Annisa sholehati ,PPK kec.kuok pingsan saat pelaksanaan pleno dan langsung di bawa ke puskesmas terdek
11. Rani Hariani, anggota KPPS di TPS 1 Desa Terbangiang Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan kelelahan akibat bekerja 24 jam tanpa istirahat sama sekali. Saat ini dirawat di Puskesmas pembantu di desa Terbangiang.
12. Baktiar, anggota KPPS TPS 1 Desa Terbangiang Kecamatan Bandar Petalangan, Pelalawan kelelahan akibat bekerja 24 jam tanpa istirahat sama sekali. Saat ini dirawat di Puskesmas pembantu di desa Terbangiang.
13. Ali Akbar, anggota KPPS TPS 1 Desa Permai Kecamatan Rangsang Barat Kepulauan Meranti, mengalami linglung karena takut ketemu dengan polisi, setelah menyelesaikan penghitungan suara sampai pukul 05.00 dini hari.
14. Umar Banu, Ketua KPSS 16 Kelurahan Simpang Kanan Kecamatan Simpang kanan Rokan Hilir, meninggal dunia.
15. Patma Areta, anggota KPPS 17 Desa Pematang Tebih Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu, keguguran anak pertama dan sekarang sudah pulang dari rumah sakit menunggu jadwal kuret.
16.Ema, anggota KPPS 1 Desa Bedeng Sikuran Kecamatan Inuman, Kabupaten Kuantan Singingi, meninggal dunia akibat kecelakaan pulang dari menjalankan tugas.
17. Faisal ST, Ketua KPPS TPS 01 Desa Kumantan Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar, meninggal dunia sepulang pleno rekapitulasi Kecamatan.
18. Desi Riya Sandi, Ketua PPS Desa Sepungguk Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, mengalami sakit karena kelelahan.
19. Hamzah, PPS Desa Pabenaan Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir, jatuh di jembatan pada tanggal 18 April 2019, pukul 02.00 Wib dini hari setelah pulang dari sekretariat PPK, kondisi saat ini terkilir dan bengkak di bagian tangan dan pinggang.
20. Jumirah, petugas KPPS 03 Desa Seresam Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, mengalami kelelahan fisik sehingga di rawat di rumah sakit.
21. Rina Kumala Sari, petugas PPS Desa Kuala Cenaku Kecamatan Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu, mengalami pingsan akibat kelelahan saat membawa logistik dari TPS ke Kecamatan.
22. Susilawati, Ketua PPS Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu, dilarikan ke rumah sakit pukul 03.00 Wib dini hari akibat faktor kelelahan.
Reporter : Zuhdi Anshari