Ambon, Gatra.com - Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada 17 April 2019, telah berakhir. Proses perhitungan suara kini sedang berjalan di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Menjelang putusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) nanti, Kepolisian Daerah Maluku (Polda) dan seluruh komponen masyarakat menggelar deklarasi damai untuk tetap menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di Provinsi Maluku.
Deklarasi dirangkai dengan silaturahmi Kapolda Maluku Inspektur Jenderal Polisi Royke Lumowa bersama komponen masyarakat pasca pungut suara Pemilu 2019. Tujuannya untuk menciptakan situasi Maluku yang aman, damai dan sejuk. Kegiatan ini berlangsung di The City Hotel, Kota Ambon, Maluku, Senin (22/4).
Deklarasi damai ini turut dihadiri Wakil Kapolda Maluku Brigjen Pol Teguh Suwarno, Ketua KPU Maluku Syamsul Rifan Kubangun, Ketua Bawaslu Maluku Abdullah Ely, pimpinan umat beragama, tokoh pemuda, partai politik, dan stakeholder lainnya.
Lima poin deklarasi damai diantaranya pertama, menyerukan kepada seluruh komponen masyarakat untuk tetap menjaga stabilitas keamanan dan kedamaian.
Kedua, mengajak seluruh komponen masyarakat untuk tetap kritis, menjaga akal sehat dengan melakukan cross check terhadap berbagai berita berbau hoax dan hate speech yang berpotensi memecah belah persatuan dan persaudaraan kita sesama anak bangsa.
Ketiga, mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menghargai perbedaan pilihan politik, agama, keyakinan, suku, warna kulit, adat istiadat dalam spirit Bhineka Tunggal Ika. Bahwasanya, walaupun kita berbeda-beda, tetapi kita tetap satu Bangsa dan bersaudara. Sebagaimana falsafah luhur hidup orang basudara di Maluku, yaitu potong di kuku rasa di daging, ale rasa beta rasa, dan sagu salempeng dibagi dua.
Keempat, terhadap hasil Pilpres dan Pileg, kami mengajak seluruh komponen masyarakat untuk tetap tenang dan sabar menunggu hasil resmi dari KPU sebagai lembaga yang berkompeten yang diserahi tanggung jawab oleh Negara.
Kelima, mendorong KPU dan lembaga-lembaga terkait untuk tetap bekerja secara profesional, jujur, adil, transparan untuk mewujudkan demokrasi yang sejati di Negeri ini.
Lima poin deklarasi dibaca secara bersama oleh perwakilan pimpinan umat beragama, tokoh masyarakat, pemuda dan partai politik.
Kapolda Maluku meminta masyarakat agar tetap tenang dan bersabar menunggu hasil resmi yang akan diumumkan KPU pada 22 Mei 2019. Warga diimbau tidak terpancing dengan beragam isu menyesatkan yang banyak bertebaran di media sosial. Jangan mudah percaya, karena isu yang dilontarkan orang tak bertanggung jawab dapat memecah belah persaudaraan.
“Ada quick count boleh, ada hasil survey boleh boleh saja. Tapi keputusan berdasarkan perundang-undangan itu adalah pada tanggal 22 Mei nanti, putusan real count. Kita tunggu saja, dan semua harus bersabar,” pintanya.
Proses pentahapan Pemilu mulai dari kampanye, hingga puncaknya pada 17 April kemarin di Maluku, kata Royke, berjalan lancar, aman dan damai. Namun penegasan untuk tetap menjaga stabilitas keamanan harus terus digaungkan.
“Tidak ada huru-hara, semua damai-damai saja di Maluku. Tetapi kenapa kita lakukan kegiatan hari ini, ya untuk menjaga keseimbangan Nasional kita di Maluku. Teman teman dari parpol, Saya, tokoh agama, pemuda memprakarsai kegiatan ini agar di Maluku tetap aman damai. Kita menunggu saja keputusan dari lembaga yang dipercayakan,” harapnya.
Jenderal Bintang Dua ini mengaku, Pemilu yang diselenggarakan KPU, kemudian diawasi Bawaslu, telah berjalan transparan. Penyelenggaraan Pemilu, juga diawasi oleh baik internal, maupun eksternal. Selain itu, terdapat juga saksi saksi dari partai politik.
“Media boleh foto, siapapun boleh foto C1-nya, hasil pleno dan lain lain semua terbuka. Sampai saat ini Maluku tetap aman, damai, sejuk, tentram dan kondusif,” jelasnya.
Reporter : Chen Toisuta