Jakarta, Gatra.com - Perhatian masyarakat akan bahaya plastik kini mulai digalakkan berbagai pihak. Pada peringatan Hari Bumi 2019 tepat jatuh pada hari ini, bahaya plastik digaungkan salah satunya BNI Syariah.
"BNI aktif sedari tahun lalu, tema kemarin penanaman kembali penghijauan di bumi, untuk tahun ini kami mengangkat tema plastik karena sudah sangat kritis dan mengkhawatirkan," ujar Corporate Secretary BNI Syariah Rima Dwi Permatasari, dalam talkshow Hasanah Earth Day 2019 dengan tema "we take our earth seriously" di Jakarta, Senin (22/4).
Untuk pengurangan sampah plastik, lanjut Rima, penerapan green banking dilakukan oleh manajemen dan pegawai BNI Syariah, dengan membawa tumbler sebagai kebiasaan yang Hasanah dalam bekerja, baik saat meeting di dalam dan luar kantor.
Lalu Perwakilan UNDP Indonesia Tony Hutabarat juga mengamini pernyataan Rima, ia mengatakan sampah plastik ini berbahaya sebab ada yang tidak bisa terurai malah akan menjadi mikro plastik.
"Plastik yang degradable ini yang bahaya ketika kena hujan, panas, lalu ada bagian yang tidak terurai dan menjadi mikro plastik ini tidak bisa terserap oleh alam dan mikro plastik ini yang bahaya, bisa masuk menjadi komponen dirantai makanan kita, sangat sangat sedikit sekali plastik yang biodegradable," ungkap Tony.
Hadir di acara ini Corporate Secretary BNI Syariah Rima Dwi Permatasari, Direktur Akses Perbankan Badan Ekonomi Kreatif Yuke Sri Rahayu, Perwakilan UNDP Indonesia Tony Hutabarat, Direktur Marine WWF Indonesia, Imam Musthofa, Kepala Bagian Hukum dan Kerjasama Teknik Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Lawin Bastian dan Tokoh Lingkungan Pengolah Limbah Plastik Hartoyo Karsin.
Lebih lanjut Rima berharap dari acara yang diadakan ini menjadi sedikit langkah yang bisa mencegah pemakaian plastik berlebih.
"Kami paham bahwa ini hanya langkah kecil dibandingkan kerusakan yang terjadi, namun kami berharap dari langkah kecil ini bisa bertambah besar dan mungkin kita tidak akan memakai plastik lagi," tutup Corporate Secretary BNI Syariah tersebut.