Jakarta, Gatra.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan riset untuk optimalisasi potensi hayati dan ekonomi laut Indonesia. Di riset ini juga dikaji berbagai isu yang menjadi permasalahan besar dalam kelautan Indonesia, diantaranya adalah sampah plastik di laut.
"Assessment sampah plastik ini sudah dilakukan oleh LIPI dari Februari 2018 sampai dengan Maret 2019 kemarin di 18 titik di Indonesia," ucap Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Dirhamsyah ketika ditemui di kapal Baruna Jaya VIII, di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Senin (22/4).
Dari riset tersebut, pihak Dirhamsyah menyebutkan bahwa akumulasi sampah plastik di coastline (pesisir) Indonesia itu rata-rata 30% dari keseluruhan sampah yang ada di laut Indonesia. Akumulasi tersebut tersebar di 99.093 km pesisir.
"Dari riset kami ini, kami juga menyimpulkan bahwa 5 lokasi pesisir dengan sampah plastik terbanyak adalah di pesisir Padang, Makassar, Manado, Bitung, dan Ambon," ucap Dirham.
Dirhamsyah sempat mengutip hasil penelitian dari Grup Penelitian Jambeck di tahun 2015 yang menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara produsen sampah plastik terbesar kedua di dunia dengan 3,2 juta metric ton, setelah Tiongkok, dengan nilai 8,8 juta metric ton.
"Untuk sekarang penilaian dan rekomendasi langkah penanggulangan masih kami lakukan, yang jelas yang menjadi motivasi utama kami adalah penelitian Jambeck ini. Kedepannya permasalahan sampah plastik ini masih banyak PR (Pekerjaan Rumah)," ungkap Dirhamsyah.