Bogor, Gatra.com – Kementan menjamin ketersediaan stok bawang putih dan bawang merah selama bulan Ramadan. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro di sela-sela peresmian Museum Tanah dan Pertanian, di Bogor, Senin (22/4). “Dari ketersediaan masih aman. Kita jaga agar harga tak terlalu berat bagi konsumen dan tak terlalu menekan produsen,” ungkap Syukur.
Di sisi lain, rata-rata harga bawang putih dan harga merah sebesar Rp45.851/kg dan Rp42.234 di Jabodetabek berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta pada tanggal 22 April 2019. Sementara itu, harga bawang merah dan bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta masing-masing sebesar Rp.27.000/kg dan Rp37.000/kg.
Sementara berdasarkan data panel harga Badan Ketahanan Pangan (21 April 2019), harga bawang merah di provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Papua Barat rata-rata masih di atas Rp40.000/kg di tingkat pedagang eceran.
Untuk bawang putih, provinsi yang harganya di atas Rp. 40.000/kg adalah Riau, Jambi, Lampung, Bangka Belitung, Banten, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, NTB, Bali, Maluku Utara, dan Papua Barat.
Padahal, Syukur mengungkapkan bahwa Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) merupakan barometer harga nasional. “Kalau harga Jabodetabek aman, Insya Allah yang lain aman” ujar Syukur.
Menyikapi tingginya harga bawang tersebut, Syukur berpendapat bahwa masalah terjadi di distribusi. “(Kelancaran) distribusi harus didorong bersama-sama. Pemerintah daerah melakukan pengaturan stok” tutur Syukur. Syukur menambahkan jangan sampai stok lama menumpuk di gudang. Syukur menambahkan masalah distribusi meliputi biaya transportasi dan biaya komunikasi.
Sebelumnya, Kementan melalui Badan Ketahanan Pangan sudah melakukan operasi pasar untuk mengatasi tingginya harga bawang merah dan bawang putih pada 12-16 April 2019 dan diperpanjang kembali pada 18,20, dan 21 April 2019. Bahkan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga sudah melakukan operasi pasar bawang putih mulai tanggal 18 April 2019 lalu.
“Kita semua (Kementan dan Kemendag) punya peran dan konsumen yang sama. Kita melakukan operasi pasar seolah-olah beda dan tak terintegrasi, namun kami saling komunikasi” ungkap Syukur. Syukur menambahkan pihaknya akan melakukan operasi pasar di bulan Ramadan apabila harga masih tinggi.
Kementan melalui satuan tugas (satgas) pangan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengendalikan mafia pangan, termasuk bawang merah dan bawang putih. “Kalau coba-coba bermain stok, Satgas pangan akan bertindak” tegas Syukur.
Khusus bawang putih, Kementan mengakui bahwa sebagian besar dalam negeri masih impor. “Memang kebutuhan dalam negeri hingga 2021 masih dipenuhi oleh impor,” ungkap Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi dalam kesempatan lain.
Suwandi mengungkapkan bahwa hasil panen bawang merah difokuskan untuk perluasan lahan bawang merah. “Kami menyiapkan 90.000-100.000 ha lahan (bawang putih) untuk tahun 2021,” ujar Suwandi.