Surabaya,Gatra.com - Dinas Perhubungan Jawa Timur (Jatim) bakal membangun moda transportasi massal light rail transit (LRT). Sebab, selama ini tidak ada alternatif transportasi umum di Jatim.
Hal tersebut diungkap oleh Kepala Dinas Perhubunga Jatim, Fattah Jasin, Senin (22/4). Menurutnya, kota-kota di Jatim, seperti Surabaya mestinya sudah punya alternatif angkutan massal.
"Kalau kota seperti di Jawa Timur, di dunia lain itu sudah harus punya alternatif angkutan massal. Ini sekelas Jatim, Surabaya gak punya konsep angkutan massal. Bus pun gak punya," kata Fattah.
Fattah menilai bus Kota Surabaya yang selama ini beroperasi bukan merupakan moda transportasi massal. "Bus plat merah Surabaya wira-wiri itu bukan angkutan massal. Supaya orang tahu, Surabaya punya angkutan umum massal, padahal bukan," katanya menegaskan.
Dia mengatakan, angkutan massal itu seperti yang kini dimiliki Kota DKI Jakarta, yakni ada Transjakarta, Busway, Kereta, KRL Commuter Line atau Kereta Api Jabodetabek.
"Ada jalannya sendiri, tidak bersama-sama dengan jalan yang lain. Jawa Timur mana (transportasi seperti di Jakarta)? Gak ada kan, itu urgensinya," ungkap Fattah.
Disamping itu, sekitar 10 juta penduduk Jatim, tambah Fattah, wajib diberi fasilitas angkutan massal. Pasalnya, selamai ini masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pridi.
"Kalau pagi pasti macet, kalau sore pasti macet karena jumlah penduduknya besar dan alat transport yang digunakan itu hanya sepeda motor, mobil pribadi dan kendaraan online." Oleh karenanya
Dengan adanya alternatif angkutan massal, Fattah yakin bisa mengurai kemacetan. "Ya pasti. Coba merujuk ke Singapura, MRTnya itu di bawah tanah, itu jutaan orang di bawah. Di atas kelihatan gak ada orang, tapi dibawah,"tegasnya.
Reporter: Muhammad Rizky
Editor: Bernadetta Febriana