Jakarta, Gatra.com - PT Bank Tabungan Negara (BTN) saat ini telah mengakuisisi 30% saham PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PNMIM) anak perusahaan dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Hal ini dilakukan bank BTN untuk mendukung bisnis pembiayaan perumahan serta industri terkait lainnya.
Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengatakan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) Bank BTN periode 2019-2021, perseroan membidik bakal memiliki anak usaha di bidang manajemen investasi. “Kami ingin memperluas cakupan bisnis kami, terutama untuk meningkatkan kinerja bisnis dan menyukseskan Program Satu Juta Rumah,” katanya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/4).
Baca Juga: BPKN: Hingga April 2019 Pengaduan Sektor Perumahan Paling Tinggi
Langkah tersebut diawali dengan menandatangani Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat (Conditional Shares Purchase Agreement/CSPA). Emiten bersandi saham BBTN tersebut membeli 33.000 lembar saham atau setara 30% saham PNM pada PNMIM. Dari aksi pembelian ini, Bank BTN mengeluarkan dana senilai Rp114,3 miliar.
Maryono menjelaskan dengan opsi penghimpunan dana murah yang lebih luas, diharapkan dapat memberikan skema pembiayaan perumahan yang lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
“Sehingga, pada akhirnya akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang bisa memiliki rumah yang murah dan terjangkau. Hal tersebut sejalan dengan komitmen kami dalam mengemban tugas sebagai agen Program Satu Juta Rumah,” imbuhnya.
Baca Juga: Pasca Gempa Palu, Fasilitas Bangunan akan Gunakan Sistem Peredam
Adapun, rencana pembelian saham PNMIM ini akan segera disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Maryono berharap transaksi tersebut dapat segera rampung pada Juni 2019.
Sementara itu, dalam RBB 2019-2021, BBTN juga mengincar beberapa perusahaan lain untuk memperluas bisnisnya. Diantaranya, perseroan berencana memiliki anak usaha di bidang asuransi jiwa, asuransi umum, dan perusahaan pembiayaan. Pembentukan berbagai anak usaha tersebut difokuskan untuk mendukung penyediaan rumah yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
Reporter: MES
Editor: Flora L.Y. Barus