Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Nasional Aktivis (PENA) 98, Adian Napitupulu mengatakan seruan dari kubu 02 terkait pilpres 2019 bukan merupakan people power, namun people ngambek
"Kalau kemudian gerakan rakyat karena pemilu kalah, itu people ngambek, bukan people power," kata Adian, Senin (22/4).
Pria yang juga merupakan politikus dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini menyampaikan, bahwa people power bukanlah disebabkan oleh kekalahan pemilu, khususnya pilpres.
Menurut Adian, people power itu untuk mereka yang memang mengalami penganiayaan, penindasan, perampasan hak atas tanah, pelanggaran HAM, dan kejahatan-kejahatan lain oleh negara kemudian terakumulasi dan menimbulkan kemarahan rakyat. Lalu rakyat membangun people power. "Itu people power," ujarnya.
Karena kekalahan pemilu, khususnya pilpres bukan termasuk hal yang menimbulkan people power, maka seruan kubu 02 tidak perlu dirisaukan. "Bukan people power. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Itu pertema," katanya.
Kedua, lanjut Adian, rakyat tenang saja karena Joko Widodo (Jokowi) masih presiden Republik Indonesia yang optimistis akan kembali memegang amanah untuk 5 tahun ke depan dan terbukti telah teruji.
Bukan hanya itu, Jokowi merupakan presiden pertama Indonesia yang sukses menyelenggarakan 171 pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak dan hasilnya sangat bagus dan negara serta kondisi dalam negeri tetap kondusif atau aman.
"Presiden pertama yang mampu melaksanakan pilpres dan pileg berbarengan dan baik-baik saja dan aman-aman saja," katanya.
Artinya, ujar Adian menambahkan, bahwa rakyat tidak perlu khawatir, tidak perlu cemas, dan tidak perlu takut. "Kenapa? Dari sekian banyak ujian-ujian yang sudah dilewati oleh negara ini, sudah dilewati Pemerintahan Jokowi dan Indonesia masih ada, Jokowi masih memimpin bangsa ini," ujarnya.
Adian juga menyampaikan, terkait keunggulan Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019 versi hitung cepat (quick count), para aktivis 98 berkumpul menggelar syukuran pada Minggu petang kemarin.