Vatikan, Gatra.com - Paus Fransiskus mengutuk serangan bom gereja dan hotel di Sri Lanka dalam misa minggu paskah yang diselenggarakan di Lapangan Santo Petrus, Minggu (22/4).
Menurut otoritas setempat, pengeboman di Sri Lanka telah menewaskan 207 orang dan menyebabkan 450 korban luka-luka, sebagaimana dilansir dari Reuters.
Kejadian ini merupakan yang pertama di Sri Lanka pasca perang saudara berakhir sekitar 10 tahun lalu. Sebelumnya, Paus Fransiskus pernah mengunjungi Sri Lanka 2015 lalu.
Di hadapan 70.000 jemaahnya, Paus menghimbau para politisi untuk menghindari perlombaan senjata dan menerima lebih banyak imigran yang kelaparan dan menjadi korban kekerasan.
Baca Juga: Korban Ledakan Bom Gereja di Sri Lanka Bertambah: 207 Tewas, 450 Luka-luka
"Saya merasakan kesedihan dan kepedihan dari serangan mematikan yang terjadi hari ini, Hari Paskah, membawa duka dan rasa sakit bagi gereja dan tempat-tempat lain di Sri Lanka" ungkap Paus.
"Saya ingin mengungkapkan kasih sayang kepada komunitas kristen yang terpukul ketika berkumpul untuk berdoa dan semua korban kekerasan yang keji tersebut," ujar Paus.
Paus mengharapkan kepada para jemaahnya untuk tak dingin dan acuh terhadap penderitaan yang terjadi di zaman sekarang.
"Semoga Tuhan menjadikan kita pembangun jembatan, bukan tembok. Semoga Dia yang membawa perdamaian mengakhiri deru senjata, baik di daerah konflik maupun kota-kota kita, serta menginspirasi para pemimpin bangsa untuk mengakhiri perlombaan dan penyebaran senjata, khususnya negara yang maju secara ekonomi" ungkap Paus.
Reporter : SDA/Reuters
Editor: Anthony Djafar