Sri Lanka, Gatra.com - Paus Fransiskus dalam pidato ‘Urbi et Orbi’ yang merupakan tradisi Vatikan, mengecam serangan teror bom yang setidaknya merenggut ratusan jiwa dan melukai ratusan warga di Sri Lanka pada Paskah, hari sakral umat Kristiani seluruh dunia.
“Ini merupakan tindak kekerasan yang kejam yang menargetkan umat kristen untuk merayakan Paskah,” kata Faus Fransiskus.
Pemimpin Gereja Katolik seluruh dunia ini juga menyampaikan kesedihan karena umatnya dibunuh secara keji. “Saya sangat sedih mendengar berita serangan itu. Paskah kali ini membawa duka dan kesedihan bagi beberapa gereja dan hotel di Sri Lanka,” ungkapnya dikutip dari CNN, Minggu (21/4).
Uskup Agung Colombo, Malcolm Ranjith juga menyampaikan hal yang sama, "Ini adalah situasi yang sangat sulit dan menyedihkan bagi kami semua karena kami tidak pernah mengharapkan hal seperti itu terjadi dan terutama pada hari minggu Paskah,” katanya.
Pada Perayaan Paskah, Minggu (21/4), Sri Lanka dikejutkan dengan teror bom yang setidaknya merenggut ratusan jiwa dan melukai ratusan orang. Setidaknya 8 ledakan terjadi pada hari itu, dua di antara nya adalah bom bunuh diri.
Tiga gereja di Negombo, Batticaloa, dan Distrik Kochchikade, Kolombo menjadi target pemboman saat kebaktian Paskah berlangsung. Selain itu, terdapat hotel yang juga menjadi sasaran yaitu Shangri-La, Kingsbury, dan Grand Cinnamon yang berada di Kolombo. Sampai saat ini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas kejadian tersebut seperti dilansir BBCnews.
Beberapa teori muncul mengenai latar belakang pemboman yang baru saja terjadi. Salah satunya diduga terkait perang saudara di Sri Lanka pada tahun 2009. Saat itu terjadi kekerasan sporadis para anggota komunitas Sinhala yang menyerang masjid dan properti kaum muslim lainnya. Kondisi tersebut membuat pemerintah Sri Lanka menyatakan keadaan darurat pada Maret 2018.
Perang sipil berakhir dengan kekalahan Tamil Tigers, yang telah berjuang selama 26 tahun untuk Tanah Air yang merdeka bagi etnis Tamil. Perang diperkirakan telah membunuh antara 70.000 sampai 80.000 jiwa manusia.