Ambon, Gatra.com - Sudah 11 hari lima orang warga Dusun Patinia, Desa Buano Utara, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku, yang berangkat menggunakan speedboat dari Pulau Misol, Raja Ampat, Papua Barat, tak kunjung tiba. Mereka hilang kontak dan diduga hilang di laut.
Lima warga Seram ini berangkat dari Pulau Misol hendak menuju Dusun Patinia pada Kamis (11/4), sekitar pukul 05.00 WIT. Mereka adalah Darmin Tamalene, Arwan Tuhuteru, Rudin Hitimala, Rujilang Sombalatu, dan Anton Tamalene.
Biasanya rute tersebut mereka tempuh dengan perjalanan laut, sekitar 11 jam saja. Tapi hingga Minggu malam (21/4) ini, kelima warga tersebut belum juga tiba di tempat tujuan.
Berita kehilangan lima warga Seram ini sudah tersebar di media sosial, baik Facebook maupun melalui sejumlah grup Whatsapp sejak Sabtu kemarin. Namun secara resmi, pihak Badan SAR Nasional (Basarnas) baru dapat berkomunikasi dengan pihak keluarga korban.
"Sudah kami mapelkan dan koordinasi langsung ke keluarganya. Baru tadi bisa komunikasi dengan keluarga korban pada pukul 18.38 WIT," kata Muslimin, Kepala Basarnas Ambon kepada wartawan, Minggu malam (21/4).
Menurutnya, saat ini pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan keluarga korban dan pemapelan ke instansi terkait.
"Koordinat duga belum diketahui. Jenis kejadian speedboat hilang kontak dengan jumlah penumpang 5 orang. Aksi yang dilakukan koordinasi dengan keluarga Korban dan pemapelan ke instansi terkait," tandasnya.
Reporter : Chen Toisuta