Jakarta, Gatra.com - Simpang siur isu perolehan suara pilpres 2019 menimbulkan kecemasan masyarakat. Hitung cepat (quick count) sudah menyatakan Jokowi-Ma'ruf unggul langsung dibantah Prabowo-Sandi yang kemudian mengklaim menang. Belum adanya kepastian karena proses perhitungan suara oleh KPU masih berlanjut.
Puluhan wanita yang tergabung dalam Emak-Emak Seknas Prabowo-Sandi, melakukan orasi di depan gedung KPU, Jl. Imam Bonjol, Jakarta. Mereka menuntut KPU agar tidak melakukan kecurangan dalam proses perhitungan suara.
"Butuh kejujuran, KPU jangan curang, KPU jangan curang," seru kelompok emak-emak ini, Minggu (21/4).
Mereka mengatakan bahwa kedatangannya bukan untuk membuat kerusuhan di KPU, melainkan untuk sekedar mengingatkan agar KPU tetap netral.
"Kita bukan untuk membuat rusuh, kita di sini akan berdamai dengan KPU asal KPU jangan curang. Kami adalah Kartini-Kartini yang menuntut keadilan," ujar Endah Farida selaku koordinator dalam aksi ini.
Mereka berharap KPU tidak melakukan konspirasi dan tetap bersikap jujur dan adil. "Di hari kebangkitan Kartini ini, kami Emak-Emak Indonesia peduli pada negeri, demokrasi jangan dirusak. Jadilah KPU jurdil. Kami ingin demokrasi yang benar-benar jujur dan adil," teriaknya.
Setelah melakukan orasi awal, Emak-Emak Seknas Prabowo-Sandi ini memberikan sebuah rangkaian bunga kepada KPU. Suyadi, Kabag Umum KPU menerima bunga tersebut. Menurut mereka rangkaian bunga ini merupakan simbol antikecurangan.
"Kalau KPU melakukan kecurangan, berarti demokrasi Indonesia hancur. Jangan sekali-kali KPU meremehkan emak-emak," kata Endah.