Jakarta, Gatra.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatakan akan mengevaluasi proses pemilu terkait dengan meninggalnya sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) selama penyelenggaraan pesta demokrasi 5 tahunan.
“Ya nanti kita evaluasi,” kata Ketua KPU, Arief Budiman saat dikonfirmasi di Gedung KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4)
Walaupun Arief mengatakan tidak tahu penyebab wafatnya sejumlah petugas pemilu itu, namun ia mengakui bahwa pekerjaan penyelenggara pemilu selama beberapa hari ini memang berat.
Menurutnya, faktor kelelahan mungkin menjadi penyebab meninggalnya sejumlah petugas KPPS di sejumlah daerah. “Memang kerja penyelenggara pemilu itu kerjanya over time, makanya ketika kami memilih itu memang nyari orang-orang yang sehat fisiknya, sehat mentalnya. Karena sehat fisiknya saja juga berisiko kalau orang ditekan kanan kiri gampang down, gak bisa,” kata Arief menambahkan.
Namun terkait santunan untuk para petugas yang meninggal itu, Arief mengaku belum bisa memastikan terkait anggarannya. Karena sebelumnya, ia mengaku telah mencoba memasukkan asuransi dalam anggaran pemilu. Namun ternyata tidak terealisasi.
“Ya sebetulnya sejak awal, sejak menyusun anggaran, kita minta ada asuransi tapi kan karena berbagai macam hal itu tidak bisa, maka kami mengusulkan agar bisa diberi santunan, bisa gak dalam anggaran itu diberikan santunan,” jawaban Arief saat ditanya soal rencana pemberian santunan
Sebelumnya diketahui ada 12 orang petugas KPPS di Jawa Barat yang meninggal dunia. Kemudian ada satu orang lagi dari Sulawesi Selatan. Baru-baru ini dikabarkan ada seorang anggota KPPS yang meninggal di Medan. Kebanyakan dari mereka diduga meninggal dunia akibat kelelahan.