Jambi, Gatra.com - Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (BKIPM) Jambi melepasliarkan kembali 246.673 ekor benih lobster ke perairan Kepulauan Natuna. Acara ini dipimpin langsung oleh Menteri Perikanan dan Kelautan RI, Susi Pudjiastuti, Jumat (19/4). Ribuan benih lobster tersebut sebelumnya berhasil digagalkan penyelundupannya ke Singapura dari Perairan Tanjungjabung Timur, Jambi.
“Seluruh 246.673 ekor benih lobster dengan nilai estimasi Rp37,5 miliar yang dilepasliarkan tersebut merupakan hasil tangkapan Polres Tanjungjabung Timur (Tanjabtim), Jambi,” sebut Humas BKIPM Jambi, Sukarni di Jambi Sabtu (20/4) seperti dilansir dari Antara.
Tahapannya, benih lobster yang diamankan Polres Tanjabtim kemudian diserahkan kepada BKIPM Jambi yang kemudian diterbangkan menuju badara Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Lalu pada pukul 14.30 WIB dilaksanakan proses transfer benih lobster dari kargo Bandara Raden Sadjad menuju mobil truk TNI AL Lanal Ranai.
Baca Juga: Polres Tanjung Jabung Timur Kembali Gagalkan Penyelundupan Baby Lobster Rp37 Miliar
Pada pukul 15.00 WIB, rombongan tiba di Dermaga Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur. Selanjutnya ke Pulau Sahi, dimana ada 10 boks dibawa ke Batu Sindu menggunakan dua unit perahu nelayan. Hingga kemudian dilepaskan langsung oleh Menteri Susi dan Plt Dirjen PSDKP bersama Danlanal Ranai, perwakilan Polres Tanjabtim, kepala BKIPM Batam, Tanjung Pinang, dan Jambi.
BKIPM Jambi mencatat dalam seminggu terakhir, baik Polres dan TNI AL bersama BKIPM Jambi sudah tiga kali menggagalkan aksi penyelundupan benih lobster yang berjumlah ratusan ribu ekor. Semuanya telah dilepasliarkan ke habitatnya agar bisa tumbuh besar dan berkembang kembali.
Sepekan terakhir, data BKIPM Jambi mencatat ada 335.978 ekor benih lobster yang berhasil digagalkan penyelundupannya dari perairan Jambi menuju Singapura. Uang negara yang berhasil diselamatkan mencapai Rp51,48 miliar.
Penyelundupan benih lobster tersebut terjadi pada 11 April 2019 sebanyak 69.305 ekor senilai Rp3,5 miliar, kemudian pada 15 April lalu sebanyak 20 ribu ekor senilai Rp3.5 miliar, dan terakhir sebanyak 246.673 ekor senilai Rp37,53 miliar.