Pekanbaru, Gatra.com - Hingga minggu ke-15 di 2019, jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pekanbaru telah mencapai 166 kasus.
"Jika dibandingkan 2018 lalu, kasus DBD 2019 di Kota Pekanbaru mengalami peningkatan. Pada 2018, sampai minggu ke-15 hanya ada 87 kasus DBD di Pekanbaru. Sementara sekarang sudah mencapai 166 kasus," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Maisel Fidayesi kepada Gatra.com, Sabtu (20/4).
Ia mengatakan salah satu alasan meningkatnya kasus DDB di Pekanbaru ini adalah faktor cuaca. "Fogging terus berjalan untuk daerah yang sudah terkena kasus. Promosi kesehatan juga terus dilakukan agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. Seperti melaksanakan 3 M (menutup, mengubur, dan menguras)," ucapnya.
Baca Juga: Waspada Penyakit DBD Mengintai akibat Curah Hujan dan Kelembapan masih Tinggi
Sejumlah 166 kasus DBD ini terjadi di 12 Kecamatan. Jumlah terbanyak yakni di Kecamatan Sukajadi, sebanyak 28 kasus. Selanjutnya diikuti oleh Kecamatan Payung Sekaki dan Tampan (22 kasus); Kecamatan Marpoyan Damai (21); Kecamatan Tenayan Raya (14); Kecamatan Senapelan (11); Kecamatan Limapuluh (10); Kecamatan Rumbai, Kecamatan Sail dan Bukit Raya (masing-masing 9); Kecamatan Rumbai Pesisir (7), dan Kecamatan Pekanbaru Kota (4).
Disampaikan Maisel lagi, dari jumlah kasus terebut, satu anak dinyatakan meninggal dunia. Korban meninggal dunia akibat DBD ini terjadi di Kecamatan Sukajadi. Diduga, korban meninggal lantaran terlambat penanganan oleh keluarga.
"Korban yang meninggal anak umur 6 tahun, laki-laki. Terlambat dibawa ke rumah sakit. Sakit sudah 4 hari di rumah, baru dibawa ke RS. Satu hari dirawat kemudian meninggal," pungkasnya.
Reporter: Uniq