Jakarta, Gatra.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Andre Rosiade mempertanyakan sumber dana yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga survei. Hal tersebut ia sampaikan setelah acara syukuran Prabowo Subianto sebagai Presiden RI.
Andre awalnya menyatakan jika sah saja lembaga survei mengeluarkan hasil yang mereka dapatkan.
"Saya ingin sampaikan bahwa kami menghormati hasil quick count. Silakan saja quick count menyatakan pendapatnya tapi saat ini kita sudah mengumpulkan C1 plano, 60% data yang masuk ke BPN," ujarnya di Media Center Prabowo-Sandi, Jjalan Sriwijaya, Jakarta, Jumat (19/4).
Dari situ kemudian Prabowo bisa mengklaim kemenangannya. Lalu Andre juga menyampaikan jika masyarakat harus mulai kritis terhadap lembaga survei yang ada.
"Berdasarkan C1 Plano yang masuk ke BPN pak Prabowo mengumumkan dan menyatakan kemenangannya. Intinya apa? Ini publik dan masyarakat juga harus mulai aware, mulai kritis kepada lembaga survei," ucapnya.
Andre yang juga menjabat sebagai Wasekjen Partai Gerindra ini lantas mempertanyakan bagaimana cara beberapa lembaga survei ini mendapatkan dana.
"Pertanyaan saya, apakah mungkin Saiful Mujani [SMRC] mengeluarkan uang miliaran dari kantong sendiri? Apakah mungkin Yunarto Wijaya [Charta Politika] mengeluarkan duit dari kantong dia sendiri? Apakah mungkin Burhanudin Muhtadi [Indikator] mengeluarkan uang dari kantong dia sendiri? Apakah mungkin Hanta Yuda [Poltracking] ingin mengeluarkan duit dari kantongnya sendiri?" katanya.
Andre mengaku masih bertanya-tanya tentang bagaimana caranya lembaga survei tersebut bisa secara berkala mengumumkan hasil surveinya.
"Pertanyaannya apakah mungkin lembaga survei itu berbulan-bulan, dari 6 bulan [lalu] sampe sekarang secara berkali-kali menyampaikan hasil survei mereka berkala," ujarnya.
Andre menyatakan rakyat berhak tahu siapa yang membiayai lembaga survei ini. Ia juga mempertanyakan apakah lembaga survei sanggup melakukan survei yang didanai dari dompet sendiri.
"Pertanyaannya, rakyat berhak bertanya anda membiayai siapa, apakah mungkin anda mau mengeluarkan uang miliaran rupiah dari kantong anda sendiri?" kata Andre.