Boyolali, Gatra.com - Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma'ruf Amin Boyolali mengakui ucapan capres Prabowo Subianto yang mengolok "tampang Boyolali" mendongkrak suara Jokowi-Amin secara signifikan dan membuat pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kalah telak. Target suara Jokowi-Amin 80 persen di Boyolali pun terlampaui hingga menjadi 86 persen.
Ketua TKD Jokowi-Amin Boyolali, Paryanto, menyatakan antusiasme masyarakat Boyolali memilih Jokowi-Amin meningkat setelah ucapan "tampang Boyolali". Prabowo.
Dalam suatu kampanyenya, Prabowo mengatakan warga dengan tampang Boyolali tidak pernah masuk mal. Ucapan tersebut populer di media sosial hingga berujung demonstrasi warga Boyolali.
"Masyarakat jadi antusias, bahkan dulu saat ada demo mengenai tampang Boyolali semua turun ke jalan. Padahal selama ini Boyolali kondusif dan tidak pernah terjadi demo," ucap Paryanto saat dihubungi Gatra.com via telepon, Jumat (19/4).
Dari kejadian itu, Paryanto menganggap wajar saat seluruh pemilih di 61 TPS di delapan kecamatan memilih Jokowi-Amin dan tak menyisakan satu suara pun untuk Prabowo-Sandi. Menurut Paryanto, warga Boyolali juga bukan pemilih galau atau swing voter.
"Faktanya suara saya sendiri di Boyolali juga (naik) signifikan. Saat pemilihan gubernur (Jateng 2018) juga ada kejadian serupa," ucap caleg PDIP ini.
Ia menjelaskan, saat pilgub, ada satu TPS yang menunjukkan pasangan cagub-cawagub Ganjar Pranowo-Taj Yasin menang mutlak. Hasilnya, Ganjar-Yasin menang 71 persen di Boyolali.
Sejak itu, menurutnya, banyak TPS terinspirasi ingin meraih kemenangan mutlak di pilpres ini. "Makanya wajar jika saat ini perolehan suara (Jokowi-Amin) 86 persen. Lha dulu (di pilgub) hanya satu TPS yang mutlak, sekarang sampai 61 TPS," jelasnya.