Jakarta, Gatra.com - Ketua Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Arif Wibowo menunjukkan hasil langsung perolehan suara sementara pilpres 2019. Data yang ditunjukkan tim BSPN adalah 10.656.990 pemilih dengan keunggulan Jokowi-Ma’ruf sebesar 63% pada Jumat (19/4), pukul 13.45 WIB.
Arif menyatakan bahwa data tersebut valid dan dapat dipertanggungjawabkan. “Tidak ada manfaatnya kami merekayasa hasil pemungutan suara kalau ternyata hasilnya tidak sesuai dengan hasil KPU nanti,” ujarnya, saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Dipenogoro No.58, Jakarta.
Mantan anggota DPR RI Komisi II ini juga menjelaskan bahwa hasil livecount tersebut berdasarkan lembar C1 yang menjadi dasar keabsahan yang dilakukan tim internal PDIP di tiap TPS. “C1 dan C1 plano menjadi dasar keabsahan dalam perhitungan suara di sistem BSPN,” ujar Arif.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa seharusnya BPN dapat menunjukkan bukti seperti yang dilakukan partainya kepada publik, ketika mengklaim kemenangan.
“Jangan main klaim sepihak tanpa data dan infrastruktur yang dapat dipertanggungjawabkan karena bisa dijerat pidana,” kata Hasto.
Dia juga menyinggung kubu 02 yang dinilai tidak konsisten dalam menanggapi hasil perhitungan cepat.
“BPN mengakui quick count sebagai instrumen yang dapat dipertanggungjawabkan pada saat pilkada Jakarta, namun sangat ironi ketika tidak dapat menerima hasil quick count untuk hasil pilpres. Sangat tidak konsisten dalam sebuah sikap politik” ujar Hasto.
Walaupun begitu, Hasto mengimbau untuk tetap menunggu hasil resmi manual dari KPU pada Mei mendatang.