Banda Aceh, Gatra.com - Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1440 Hijriyah, Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, meminta pihak PDAM Tirta Daroy Banda Aceh untuk memaksimalkan pelayanan air bersih kepada masyarakat.
“Kami berharap air bersih di Banda Aceh selama bulan puasa tidak sering mati dan airnya tidak keruh,” kata Anggota Komisi B DPRK Banda Aceh, Arida Saputra menanggapi seringnya pengaduan masyarakat tentang keluhan air bersih di Kota tesebut, Jumat (19/4) di Banda Aceh.
Selama ini, kata dia, warga sering mengeluhkan pelayanan air bersih, baik itu kualitas air yang diterima masyarakat, serta seringnya air PDAM Tirta daroy mati.
“Jangan sampai pelayanan air bersih selama bulan Ramadhan tersendat. Ini harus menjadi bahan evaluasi serta butuh perhatian serius dari pihak terkait,” ujar Anggota DPRK Banda Aceh ini.
Ia berharap jika pun ada perawatan dan perbaikan mesin atau pipa, maka agar dilakukan secara serius sebelum datangnya bulan puasa, sehingga saat Ramadhan datang air bersih bisa lancar dan masyarakat bisa beribadah dengan tenang.
Arida juga berharap air bersih harus diterima oleh masyarakat dengan kualitas yang baik atau tidak keruh, belum lagi masih ada masyarakat yang mengeluh karena seringnya air mati dalam waktu yang lama.
Selanjutnya dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, Sekretaris Fraksi PKS DPRK Banda Aceh itu menekankan supaya pelayanan air bersih benar-benar maksimal, terutama tempat ibadah dan perumahan warga.
“Kami harapkan agar PDAM juga menyediakan mobil tanki air seperti tahun-tahun sebelumnya, khususnya untuk tempat ibadah jika tiba-tiba air bersihnya terputus,” terangnya.
Selain itu, Arida juga meminta Pemerintah Kota Banda Aceh melalui perangkatnya serta stakeholder terkait agar menjamin ketersediaan sembako serta menjaga stabilitas harga sehingga terjangkau oleh masyarakat.
“Kita harapkan semua agar pelayanan kepada masyarakat oleh pemerintah mulai dari air bersih, listrik dan stabilitas harga sembako pada Ramadhan tahun ini lebih baik dari sebelumnya,” pungkas Arida Sahputra.
Reporter: Teuku Dedi