Pekanbaru, Gatra.com - Hasrat RH untuk ketemu dengan An, penghuni kamar 18 Blok C Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Sialang Bungkuk Pekanbaru, Riau, terganjal di pintu Rutan.

Gelagatnya yang mencurigakan membikin sabu-sabu seberat 20 gram di dompetnya digaruk petugas. Kamis (18/4) pagi, pemuda ini datang ke Rutan yang sempat mencatat sejarah kelam kaburnya ratusan tahanan pada Mei 2017 itu.

Saat pemeriksaan, lelaki ini kelihatan kikuk. Mengok itu, petugas memeriksa lebih intensif hingga menyuruh membuka dompetnya.

Di dalam dompet itu, petugas menengok ada bungkusan hitam. Petugas menyuruh RH membuka bungkusan itu dan ternyata sabu.

"Kita kemudian koordinasi dengan BNN dan dipastikan bahwa itu sabu," ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Riau, M Dyah.  

Selanjutnya RH digelandang ke BNN Kota Pekanbaru untuk pemeriksaan dan proses hukum lanjutan.

Sementara itu Kepala Rutan Sialang Bungkuk, Riko Steven mengatakan pihaknya siap berkoordinasi dengan BNN Kota Pekanbaru terkait pengembangan kasus RH itu. 

Dari keterangan sementara kata Riko, RH bermaksud menemui seorang penghuni Rutan berinisial An. "Napi di Rutan yang menghuni Blok C Kamar 18 berinisial An. Kami masih terus mengembangkan kasus ini," katanya.

Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepada pihak berwajib untuk proses hukum. Selain itu, dia juga menegaskan pengungkapan tersebut merupakan wujud dari perang narkoba yang dilakukan Rutan Sialang Bungkuk.

Kasus penyelundupan sabu-sabu ke dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas) dan Rutan berulangkali terjadi di Riau. Modus yang dilakukan para pelaku juga beragam, mulai dari menyelipkan sabu-sabu dalam makanan hingga memanfaatkan aplikasi angkutan online.

Reporter: Sany Panjaitan