Jayapura, Gatra.com - Warga di TPS 51 Kota Wamena, kabupaten Jayawijaya belum melakukan pencoblosan hingga hari ini, karena logistik pemilu hilang dan diduga dibawa kabur oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay mengakui hal ini. Ia menyebutkan komisioner KPU Jayawijaya sedang melakukan pleno terkait hilangnya logistik pemilu tersebut.
"Saya belum dapat laporan kembali, bagaimana hasil pleno itu. Nanti jika sudah ada, akan kami informasikan," jelas Theo, Kamis (18/4).
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Manoach menyebutkan hilangnya logistik di Jayawijaya bukan kali ini saja terjadi, namun sudah beberapa kali. Di Jayawijaya ini adalah kali kedua logistik pemilu hilang, pertama kali adalah saat pilkada bupati 2017 silam dan saat ini logistik pemilu kembali hilang saat pemilu.
Bawaslu Papua menyebutkan proses demokrasi di Papua arahnya frontal, pelakunya frontal, misalnya membawa alat tajam, lalu mengancam dengan kekerasan dalam proses demokrasi ini.
Ia memberikan contoh pada TPS 61 di Entrop, Kota Jayapura, sekelompok warga meminta c-6 kepada kpps dengan cara mengancam disertai dengan alat tajam.
"Kami telah mendeteksi ini, termasuk kasus di Wamena juga sedang diinvestigasi. Kami sudah mengetahui pelakunya,' ujarnya.
Ronald menyebutkan perlu proses kedewasaan dari pemilih atau para caleg proses berdemokrasi di Papua, dengan masih banyaknya kasus pelanggaran yang dilakukan secara frontal.
Reporter: Katharina Lita