Ambon, Gatra.com - Meski sempat terkendala distribusi, namun Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Maluku, Abdullah Ely memastikan, Pemilu 2019 di daerah ini berjalan lancar dan aman.
"Sejauh ini informasi yang kami terima dari berbagai daerah di Maluku, proses Pemilu 2019 berjalan lancar," ujar Abdullah kepada Gatra.com, Rabu (17/4).
Abdullah mengakui, di luar Pulau Ambon, misalnya di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, baru didistribusikan surat suaranya tadi pagi.
"Jadi di sini, ada satu kecamatan yang 10 atau 11 desa sudah terdistribusi ke tujuh desa yang sisanya masih jalan. Tapi kami yakin akan berjalan sesuai harapan," ungkapnya.
Selain di Kepulauan Tanimbar, Abdullah menyebut proses Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif pada daerah lainnya di Kepulauan Maluku masih berjalan normal.
"Belum ada laporan kejadian. Hanya kemarin (Selasa, 16/4), ada sedikit masalah mengenai surat suara yang terlambat, namun sudah teratasi," tuturnya.
Sebelumnya, Provinsi Maluku dikatagorikan sebagai daerah rawan konflik saat Pemilu 2019 versi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.
Bawaslu menempatkan Maluku pada peringkat ke 4 daerah rawan, setelah Sumatera Barat, Yogjakarta, dan urutan pertama adalah Papua Barat pada Pemilu untuk memilih Presiden-Wakil Presiden(Pilpres), dan anggota Legislatif (DPR, DPD dan DPRD) pada 17 April 2019 ini.
Kembali dimasukkannya Maluku dalam katagori daerah rawan konflik versi Bawaslu RI ini, sempat ditanggapi Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhammad Roem.
"Setiap perhelatan pesta demokrasi, Maluku kerap dicap sebagai daerah tidak aman oleh Bawaslu RI. Padahal faktanya selama ini berbanding terbalik, dan justru Maluku merupakan salah satu daerah yang paling aman di Indonesia," tegas Roem.
Reporter: Tiara Melinda
Editor: Mukhlison