Jakarta, Gatra.com - Berdasarkan hasil perhitungan cepat yang dilakukan Charta Politika yang telah mencapai lebih dari 85% pada pukul 17.34 WIB, perolehan suara Paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf mengungguli pesaingnya Paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandi. Selisih perolehan suara yang tipis ini disinyalir mirip dengan pemilu pada 2014 yang lalu.
"Pemilih masing-masing calon itu sudah betul-betul militansi, yang bisa diolah itu hanya menyerang untuk basis lawan," ujar Ahmad Baihaqi, Manajer Riset Charta Politika, Rabu (17/4).
Baihaqi menyayangkan, Prabowo tidak bisa memperoleh suara semaksimal mungkin di basis Jokowi seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan untuk Jokowi, dia bisa merebut perolehan suara di basis Prabowo, seperti di Jawa Barat.
"Kalau di Sumatra itu sudah kita prediksi dari awal bahwa pasangan 01 memang berat untuk memperoleh suara, ini hasil beberapa lembaga survei," jelasnya.
Selain itu, perolehan suara Pilpres mendapat efek dari Pileg. Caleg-caleg yang melakukan kampanye bisa mempengaruhi perolehan suara Pilpres.
"Karena kalau tadi kita lihat dengan data terkahir kita cek 20,9% persen, dimana suara partai-partai pengusung Jokowi itu lumayan kuat. Sedangkan di kubu Prabowo itu hanya ada dua partai yang kuat. Tapi terkadang tidak juga berpengaruh bahwa pemilih yang milih partai A tapi dia bisa juga memilih capres B, kita lihat dari datanya seperti itu. Ada beberapa pemilih partai Demokrat yang menyebrang ke paslon 01," paparnya Baihaqi.