Banda Aceh, Gatra.com - Tim Penggerak PKK Aceh bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mensosialisasikan bahaya penyakit tuberculosis serta bahaya pornografi pada pelajar SMA Negeri 1 Darul Imarah Aceh Besar, Selasa (16/04).
Dalam sosialisasi ini, tim PKK Aceh menggandeng PPTI (Perkumpulan Pemberantasan Tuberculosis Indonesia) untuk mengampanyekan bahaya tuberkulosis bagi pelajar. Sementara untuk kampanye anti-pornografi, PKK Aceh menggandeng da'i. Mereka yang menyampaikan kedua materi itu adalah dr. Dewi dan Ustadz Husni.
Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati mengatakan, pemilihan sekolah sebagai sasaran kampanye kesehatan dan agama merupakan bentuk pendidikan bagi generasi muda. Karena mereka merupakan generasi penerus untuk membagun Aceh.
Para pelajar, kata Dyah, merupakan generasi penerus yang nantinya akan jadi pimpinan Aceh di masa depan. “Adik-adik adalah masa depan Aceh. Untuk mengubah masa depan Aceh, kami butuh kalian dan inilah kenapa kami hadir di hadapan adik,” kata Dyah.
Terkait tuberkulosis atau TBC, merupakan penyakit yang terdeteksi akibat batuk berkepanjangan. Biasanya batuk berlangsung selama dua pekan. Penyakit ini bukan lagi menyerang yang tinggal di tempat kumuh tapi penularannya amat sangat mudah.
“Harus hati-hati. Banyak TBC yang resisten atas obat yang tersedia,” kata Dyah. Ia juga meminta agar pelajar yang mendapati keluarganya yang batuk berkepanjangan untuk segera berobat ke dokter.
Sementara pornografi, kata Ustadz Husni merupakan penyakit kronis yang amat berbahaya. Pornografi, kata dia, merusak otak kiri yang berhubungan dengan konsentrasi. Mereka yang terpapar pornografi akan sangat sulit berkonsentrasi.
Jamaluddin, Kepala SMA 1 Darul Imarah Aceh Besar, mengatakan pihaknya senang dengan kedua materi yang diberikan pada pelajar di sekolah mereka. “Sangat penting menjadi pengetahuan bagi anak-anak kami,” kata Jamaluddin.
Reporter: Teuku Dedi