Sleman, Gatra.com – Amien Rais membantah kabar bahwa pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah menyusun daftar menteri kabinet jika menang Pemilu 2019.
“Jangan pernah percaya sudah disusun nama-nama menteri. Itu pekok, gombal, dan hoaks. Mana mungkin belum apa-apa sudah susun menteri,” kata Amien Rais, Ketua Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, seusai menggunakan hak pilih di TPS 123, Condong Catur, Sleman, Rabu (17/4).
Amien Rais mengatakan, Prabowo akan merangkul seluruh anak bangsa yang berpotensi untuk ikut terlibat dalam pemerintahan. Hal itu sekaligus menepis tudingan Prabowo tidak akan melibatkan kader pendukung pasangan capres Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
“Pak Amien, nanti kalau saya diberi Allah amanah lima tahun, pemerintahan saya akan rangkul semua anak bangsa yang punya kemampuan. Lepas dari agama, parpol, etnis, suku bangsa, asal usul daerah, dan lain-lain’,” ujar Amien Rais menirukan ucapan Prabowo Subianto sewaktu bercakap-cakap dengannya.
Amien Rais yakin sikap Prabowo tersebut terinspirasi ajaran sang ayahanda Soemitro Djojohadikoesoemo, serta mengikuti janji Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. “Tidak ada ini golonganku, kelompokku, itu dulu lawanku. Tidak ada itu.”
Pada kesempatan tersebut, Amien Rais sempat membocorkan hasil survei yang dilakukan pihaknya secara diam-diam. Hasil survei itu mengklaim pasangan Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bakal menang 57 persen suara dari pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Prediksi suara itu berbeda dari hasil survei lembaga-lembaga yang dituding Amien sebagai “bayaran” pemerintah. Amien yakin Capres Prabowo-Sandiaga Uno menang.
“Mohon maaf ya, jadi survei-survei yang dibayar pemerintah itu memang masuk akal kalau kemudian membuat hasil-hasil yang agak cukup memuaskan. Ada 15 persen, 25 persen, 20 persen,” kata Amien Rais.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) ini menggunakan hak suara di TPS 123, Condong Catur, tak jauh dari rumahnya. TPS 123 juga menjadi tempat Hanum Rais dan Hanafi Rais menggunakan hak pilih.
Reporter: Angga Haksoro