Padang, Gatra.com – Beragam cara mengekspresikan pesta demokrasi yang diselenggarakan di seluruh Indonesia. Demi meningkatkan partisipasi pemilih, berbagai bentuk Tempat Pemungutan Suara (TPS) ditampilkan.
Salah satunya di Kota Padang, TPS 2 Kelurahan Belakang Pondok, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang hadir dengan konsep keberagaman.
TPS tersbut hadir dengan mengusung tema keberagaman antar etnis.
Pantauan Gatra di lapangan, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menggunakan pakaian khas tiga etnis yang ada di daerah tersebut, Tinghoa, India dan Minangkabau.
Petugas terlihat menggenakan sari khas India, pakaian adat Minangkabau, yaitu baju adat Koto Gadang serta pakaian oriental khas Tionghoa.
Tidak hanya itu, dekorasi TPS juga dihiasi dengan lampion.
Lurah Belakang Pondok, Aidil Zulhani menyebutkan keberagaman yang ditampilkan sudah sesuai dengan masyarakat yang bermukim di wilayah tersebut.
“Di sini, jumlah penduduk 1.400 orang. 60 persen etnis Tionghoa, 30 persen Minangkabau dan 10 persen India,” ujarnya kepada Gatra, Rabu (17/04).
Pemilihan tema keberagaman, kata Aidil, merupakan wujud Bhineka Tunggal Ika. “Sesuai semboyan, meski berbeda, tapi tetap satu. Konsep seperti ini juga meningkatkan partisipasi pemilih,” jelasnya.
Jumlah pemilih di TPS tersebut sebanyak 290 Daftar Pemilih Tetap (DPT), dan tambahan pemilih pindahan tiga orang.
Martin, salah seorang pemilih di TPS tersebut mengatakan, datang ke TPS bukan hanya untuk sekedar memilih. “Ini juga ajang untuk saling bercengkrama dengan warga lain,” ujarnya.
Martin mengaku menyukai desain TPS itu, ide yang ditamilkan sangat menarik. “Inilah lambing kebhinekaan, kita bersatu. Ini menggambarkan kehidupan kita di sini, tidak ada keributan dan kita kompak,” ungkapnya.
Zulfikar