Home Politik Sebanyak 11 Ribu Penyandang Disabilitas Ikut Pemilu 2019 di Sumut

Sebanyak 11 Ribu Penyandang Disabilitas Ikut Pemilu 2019 di Sumut

Medan, Gatra.com - Ada sekitar 11 ribu penyandang disabilitas yang akan menggunakan hak suaranya pada Pemilu serentak 2019.

Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU Provinsi Sumut, Herdensi Adnin menjelaskan bahwa dari 9.786.005 DPTHP (Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan) III, 11 ribu diantaranya adalah penyandang disabilitas.

"Totalnya ada 11.882 penyandang disabilitas yang masuk ke dalam DPT," ujarnya di Medan, Selasa (16/4).

Baca Juga: Logistik Terlambat Datang, Ribuan Warga Dua Distrik di Kota Jayapura Belum Mencoblos

Ia memprediksi jumlah tersebut masih akan bertambah. Pasalnya, banyak keluarga yang belum menginformasikan tentang adanya penyandang disabilitas.

Mantan Koordinator Kontras Sumut ini selanjutnya merinci jumlah penyandang disabilitas yang ada di DPT. "11.882 penyandang disabilitas itu terdiri dari tuna daksa 3.869 orang. Lalu tuna netra 1.863 orang, tuna rungu 2.289 orang, tuna grahita 1.714 orang, dan disabilitas lainnya 2.147 orang," ungkapnya seraya menyebut penyandang disabilitas terbanyak berada di Kota Medan.

KPU, kata dia, sudah melakukan pemetaan. Di mana, TPS yang memiliki pemilih dari penyandang disabilitas diminta membuat TPS yang ramah.

Baca Juga: Warga Suku Anak Dalam di Merangin Masih Kebingungan Nyoblos

Di sisi lain, Ketua KPU Sumut, Yulhasni menambahkan luas wilayah menjadi salah satu kendala untuk mendistribusikan logistik. Di mana, daerah terjauh untuk mendistribusikan logistik Pemilu adalah kepulauan Nias.

"Ada 7 kecamatan di Nias yang sulit terjangkau. Tapi proses pendistribusian logistik telah selesai dengan menyewa kapal. Jadi informasinya, setelah sampai logistik di lokasi, air sungai yang dilalui sempat pasang, untungnya sudah sampai logistik di tempatnya," katanya.

Ia juga menceritakan sulitnya menjangkau daerah terpencil di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta). Di mana, untuk bisa menjangkau lokasi perkampungan hanya bisa dengan berjalan kaki sekitar 3 jam.

"KPU menyewa orang untuk mengangkut logistik dengan berjalan hingga 3 jam. Per orang biaya angkutnya Rp300 ribu. Kendaraan roda dua dan roda empat memang tidak bisa menjangkau lokasi," ungkapnya.

Reporter: Putra TJ

 

250