Jakarta, Gatra.com - Kantor Staf Presiden (KSP) membantah Presiden Joko Widodo alias Jokowi memaksa Raja Salman, Arab Saudi, untuk masuk ke dalam Kakbah. Diketahui, Jokowi dan keluarga bertolak ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umrah pada Minggu-Senin, 14-15 April 2019.
“Enggak lah kalau (Jokowi) memaksa (Raja Salman). Nama bisa negara dipaksa, raja dipaksa,” ungkap Kepala KSP Moeldoko kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (16/4).
Sebagai bentuk apresiasi kepada Indonesia, Raja Salman memberikan izin kepada Jokowi untuk memasuki Kakbah. Termasuk jalan dan pengamanan khusus menuju ke bangunan suci umat Islam tersebut.
Moeldoko mengungkapkan Jokowi sempat ‘tidak enak hati’ diizinkan masuk ke dalam Kakbah oleh Raja Salman. Ia khawatir akan mengganggu ibadah umat Islam yang ada di Masjdil Haram.
“Enggak ada sama sekali paksaan, sampai Pak Jokowi katakan kenapa harus diberi jalan khusus. Merasa enggak enak hati,” pungkas mantan Panglima TNI ini.
Tudingan Jokowi memaksa Raja Salman minta maus ke dalam Kakbah disampaikan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera melalui akun @MardaniAliSera, Minggu (14/3). Masuknya Jokowi ke dalam Kakbah disebut demi mendongkrak elektabilitas.
“Maksa2 minta ke raja Untuk bisa maus Kabah, membawa full tim media bersiap publikasi. Hanya satu alasan utamanya elektabilitas. Ada yg seperti ini? Ada #KisahNegeriLawas,” kata Mardani.