Pekanbaru, Gatra.com - Dari 12.079 warga binaan yang ada di Riau, hanya 3.457 orang yang ikut Pemilu 2019. Kepada Gatra.com, Selasa (16/4), Kepala Divisi Permasyarakatan Kemenkumham Kantor Wilayah Riau, Surung Pasaribu menjelaskan jumlah tersebut merupakan data terbaru sejak awal 2019.
"Pada Januari data kita mencapai 3902 orang. Perubahan jumlah tadi terjadi bisa saja lantaran warga binaan yang masa tahanannya habis dan ada pula yang pindah Lembaga Permasyarakatan (LP)," katanya.
Surung mengatakan, sebelumnya Kemenkumham sudah berupaya supaya seluruh warga binaan bisa menyalurkan suaranya di Pemilu 2019. Bahkan MoU dengan Disdukcapil setempat sudah dijabani.
Dengan MoU itu, sudah berkali-kali pula layanan perekaman E-KTP ulang diprogramkan, bahkan hingga pekan terakhir bulan ini. Tapi hasilnya ya segitulah.
"Kita sudah berupaya untuk mendaftarkan seluruh warga binaan ke KPU. Tapi itu tadilah, ada beberapa kendala yang dihadapi. Mulai dari kehilangan KTP hingga persyaratan yang belum terpenuhi," katanya.
"Kalau ditotal, warga binaan di Riau ada sekitar 12.079 orang. Jumlah ini meningkat dari awal Januari lalu yang masih 11.900 orang," ujar Surung.
Untuk memfasilitasi warga binaan yang ikut Pemilu tadi kata Surung, ada 16 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dibikin di Lapas maupun Rutan yang ada di Riau.
Adapun jumlah warga binaan terbanyak yang terdaftar di DPT ada di Lapas Klas II A Bengkalis yang mencapai 1394 orang. Di sini disediakan 1 TPS. Lalu terbanyak kedua Lapas Klas II A Pekanbaru; 364 orang. Di sini di sediakan 2 TPS.
Dan terbanyak ketiga ada di Rutan Bagan Siapi-Api Rokan Hilir; 281 orang. Di sini di sediakan 2 TPS.
Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan pelaksanaan Pemilu besok, pihaknya kata Surung terus koordinasi dengan Polda Riau. Dan saat pencoblosan akan ada personel yang dikerahkan di seluruh Lapas dan Rutan yang ada.
"Dengan segala upaya yang ada, kita terus berupaya melakukan yang terbaik. Tentu yang paling utama adalah doa," ujarnya.
Reporter: Syahrul