Manchester, Gatra.com - Nama lengkapnya Ole Gunnar Solskjaer, dia membuat 366 penampilan bersama Manchester United, mencetak 126 gol. Dia sekarang menjadi manajer, diberi kontrak tiga tahun setelah periode tiga bulan yang mengesankan sebagai caretaker.
Seperti dikutip BBC Sport, muncul di benak banyak orang, gol kemenangan Solskjaer di Final Liga Champions tahun 1999 di Camp Nou untuk United saat melawan Bayern Munich yang melengkapi treble bersejarah bagi tim asuhan Alex Fergusson saat itu.
Sekarang, 20 tahun kemudian, tim Solskjaer akan menghadapi Barcelona pada hari Selasa, setelah kalah 1-0 pada leg pertama perempat final Liga Champions di kandang sendiri, tetapi tetap masih ada harapan untuk mencetak sejarah.
"Gol itu telah disebutkan beberapa kali, ya," kata pria berusia 46 tahun itu seperti dikutip BBC Sport.
"Begitu banyak orang memberi selamat kepada saya dan berbicara kepada saya tentang malam itu. Mereka mengatakan 'itu adalah malam terbaik dalam hidup saya- hal semacam itu," sambungnya
Hal tersebut membuat manager United ini terkesima dengan penampilannya kala itu dan telah jutaan kali melihat gol yang ia ciptakan.
"Lucunya, saya belum pernah melihat pertandingan final itu secara penuh. Saya menonton 15 menit yang sebenarnya saya mainkan sekali. Tentu saja, gol yang mungkin saya lihat jutaan kali. Saya tidak keberatan diingat untuk hal seperti itu," ujar Solskjaer
Solskjaer baru dua kali kembali ke Camp Nou, kandang Barcelona sejak 1999. Dia pergi bersama putra bungsunya, Elia, sebagai penggemar yang membayar tiket untuk menonton El Clasico Barca melawan Real Madrid, sementara kunjungan kedua adalah misi mata-mata untuk melihat kekalahan Barcelona 2-0 dari Atletico Madrid pada 6 April.
Namun, ia tidak berharap terganggu oleh nostalgia-nostalgia tersebut untuk pertandingan hari ini melawan Barca.
"Kurasa tidak. Saya akan sangat fokus. Saya akan sangat terkonsentrasi. Saya memiliki firasat kecil, terakhir (firasat) saya tentang siapa yang harus dimainkan - kadang-kadang Anda mendapatkan firasat itu. Melawan Paris St-Germain saya memiliki tim dalam pikiran, ketika saya melakukan perjalanan di pagi hari, berjalan keluar ke stadion, melihat stadion dan berpikir : 'Tidak, saya akan ubah,'" ucapnya.
Solskjaer telah mengubah musim ini bagi United - membawa klub kembali ke trek untuk menyelesaikan empat besar Liga Premier dengan 10 kemenangan dari 11 pertandingan pertamanya, kemudian kembali ke jalur juara dengan dramatis saat menyingkirkan PSG di Liga Champions babak 16 besar di bulan Maret.
Menilik kembali 20 tahun silam, Solskjaer memiliki satu penyesalan dari Camp Nou pada tahun 1999 itu yakni bahwa ia melakukan wawancara langsung pasca-pertandingan televisi dan melewatkan awal perayaan.
Rencananya ia kembali ke Camp Nou bukan hanya pertandingan Liga Champion tapi juga untuk pertandingan ulang amal Manchester United Foundation. Ia bertanya-tanya apakah ia akan bermain sekali lagi.
"Masalahnya, terakhir kali aku mencobanya, kedua betisku mengendor," kelakarnya.