Jakarta, Gatra.com - Setelah melakukan nota kesepahaman ( MoU), PT Pertamina (Persero) dan Overseas Oil & Gas (OOG) berkomitmen menjalankan pembangunan proyek Grass Root Refinery (GRR) alias pembangunan kilang.
Komitmen ini ditandai dalam suatu perjanjian framework agreement antara kedua perusahaan untuk membangun kilang berkapasitas 300.000 barrel/hari di Bontang, Kalimantan Timur. Mereka menyebut nilai investasi yang digelontorkan sebesar US$15 miliar dan terintegrasi dengan Petrokimia.
"Ada beberapa alasan MOU. Pertama, kesempatan yang diberikan oleh Pertamina. Kemudian kami melihat Indonesia merupakan negara berpopulasi besar untuk konsumen produk ini. Kami juga memandang Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan cepat dalam perminyakan di dunia dan juga memiliki pertumbuhan ekonomi bagus. Itu alasan utama kami. Ada kebutuhan besar untuk refinery di Indonesia," ucap Chairman OOG, Khalfan Al Riyami kepada awak media di SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/4).
Setelah menandatangani framework agreement GRR, OOG kembali melakukan nota kesepahaman ( MoU) dengan menggandeng mitra lokal. Kerja sama yang dilakukan dengan dua perusahaan mitra lokal untuk membantu dalam membangun fasilitas pendukung kilang baru migas di Bontang, Kaltim.
OOG merupakan badan usaha downstream oil and gas business services asal Muscat, Oman. Mereka memiliki lingkup bisnis services antara lain memberikan jasa dalam commercial structure (develop), design services, manajemen konstruksi, manajemen proyek, dukungan operasi dan pemeliharaan, serta solusi teknik dan konstruksi.
Terpilihnya Pertamina sebagai mitra OOG setelah melewati mekanisme seleksi mitra untuk GRR Bontang pada Januari 2018 lalu. OOG memenangkan status strategic partner dari beberapa kompetitor lain, untuk menggarap proyek ini bersama Pertamina.