Jakarta, Gatra.com - Pelaksanaan Pemilihan Umum serentak untuk pertama kalinya di tahun 2019 ternyata tidak menguntungkan alias rugi dari sisi para pembuat atribut partai.
Salah satu pemilik toko jasa sablon di Pasar Senen yang bernama Novel S., mengatakan bahwa di tahun pemilu ini, pemasukan dari hasil sablon menurun drastis jika dibandingkan dengan pemilu 2014.
Novel mengaku ia memiliki jawaban atas permasalahan ini, yaitu karena format pemilu serentak. Sekarang ini pemilu caleg dan capres dibarengi, berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya, sehingga muncul kecenderungan dimana pesanan atribut partai dari caleg bergeser ke pesanan atribut capres dan cawapres.
"Kalau dulu kan beda ya mas, pileg lebih duluan dari pilpres, jadi kita waktu itu untungnya dua kali, sudah ada pesanan atribut partai dari caleg, ada juga pesanan atribut pilpres," ucap pemilik toko sablon bernama "New Kreasi" tersebut ketika ditemui di Pasar Senen, Minggu (14/4) malam.
"Sekarang sih saya bilangnya bisnis sablon ini "dobol" dibandingkan dengan pemilu 2014," canda Novel.
Novel juga menyebutkan di pilpres ini ada kencenderungan jumlah pemesanan atribut partai lebih bersifat mendadak dibandingkan dengan pilpres sebelumnya, artinya jangka waktu pembuatannya singkat,
"Baru minta hari ini, lusa sudah mau jadi," kata Novel.