Jakarta, Gatra.com -  Laporan Badan Pemenangan Nasional (BPN) yang menyebutkan adanya 17,5 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda dinilai tidak terbukti. Komisioner KPU, Viryan Azis menyebutkan jumlah tersebut valid dan BPN keliru dalam mengelompokkan kolom.

Berdasarkan hasil verifikasi faktual dari total sampel 1.604 pemilih, sebanyak 1.405 pemilih ada dan data benar. Hanya sebesar 0,25 persen atau 4 pemilih yang datanya tidak memenuhi syarat.

"Data BPN keliru. Hasil muncul setelah melalui pengecekan lapangan. Ternyata orangnya ada namun ada kekeliruan memasukkan data seperti pencatatan tanggal lahir," katanya pada Senin (15/4) di Kantor KPU Pusat.

Ia telah mengadakan pertemuan dengan tim dari kedua kubu untuk membahas hal tersebut. KPU menjelaskan telah berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan Sipil (Dukcapil). Terutama mengenai pencatatan administrasi kependudukan.

KPU pun akan memperbarui data bila ada pemilih yang meninggal sebelum hari pencoblosan. Selain itu juga akan memperbaiki kekeliruan entry element data. Termasuk mencoret pemilih yang tidak memenuhi syarat. Sehingga tidak mungkin bila terdapat pemilih ganda dalam jumlah besar.

"File khusus ada. Dokumen penjelasan detail. Sebelumnya kita juga sudah mencoret 20 sampel. Bila ada akumulasi data ganda secara berlebih berarti data bukan dari KPU," tuturnya.