Pontianak, Gatra.com - Kasus pengeroyokan Audrey (14) siswi SMP oleh geng siswi SMA di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, saat ini sudah memasuki tahap II di Kejaksaan Negeri (Kejari) Pontianak, pada hari Senin (15/4).
Dalam penyerahan tahap II ini, meliputi penyerahan ketiga anak berhadapan dengan hukum (ABH) beserta alat bukti dari Polresta Pontianak ke Kejari.
"Iya, sekarang sudah tahap II (kasus pengeroyokan siswi SMP) di kejaksaan," ujar Refli, Kepala Kejaksaan Negeri Pontianak.
Dikatakan, penangan perkara yang melibatkan anak berhadapan dengan hukum (ABH) semula akan dilakukan upaya diversi di tingkat kejaksaan. Namun, upaya diversi belum terlaksana dalam waktu dekat ini.
Daniel Tangkau, Ketua Tim Pengacara Ab belum ada informasi soal diversi lanjutan di kejaksaan.
"Belum (diversi). Sekarang baru tahap II. Rencananya usai pemilu," katanya.
Daniel berharap, upaya hukum diversi kejaksaan nantinya dapat memberikan hasil yang terbaik dalam penyelesaian masalah ini. Meski saat ini langkah-langkah yang dilakukan, seperti misalnya akan mempertemukan kedua belah pihak, yakni keluarga korban dan keluarga pelaku, masih terus diupayakan.
"Sebenarnya keluarga korban sudah melunak. Semoga saja suasana di media sosial juga semakin sejuk," katanya.
Adapun Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise menggelar pertemuan dengan Pemerintah Kota Pontianak, Kepolisian, Kejaksaan, serta anak berhadapan dengan hukum (ABH) dan keluarga di Kantor Wali Kota Pontianak, Jalan Rahadi Osman, Pontianak, Kalimantan Barat, sekitar pukul 15.30 WIB, pada hari Senin (15/4).
Dalam pertemuan tertutup tersebut Yohana menyemangati ABH untuk dapat menghadapi kasus hukum yang nenimpa mereka.
"Masyarakat jangan mendiskriminasi, masa depan mereka masih panjang," pesan Yohana.
Yohana menegaskan kehadirannya ke Kota Pontianak untuk memberikan dukungan kepada dua belah pihak agar tidak lagi terulang kejadian yang serupa.
"Saya pesankan kepada mereka masih ada masa depan, dan mereka berjanji tidak akan mengulang perbuatan seperti ini dan fokus pada pendidikan," katanya.
Reporter: Angah
Editor: Anthony Djafar