Jakarta, Gatra.com - Mahfud MD menyatakan pasca peretasan akun twitter Dahlan Iskan, pihaknya saling bertemu dan lakukan diskusi. Ditanya soal apa yang didiskusikan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut menjawab diskusi soal situasi politik di Indonesia.
Ditemui usai mengisi acara di Penang Bistro Kebun Sirih Jakarta, pihaknya sebutkan soal masa depan perpolitikan Indonesia dan pilihan dalam Pemilu 17 April mendatang.
"Diskusi-diskusi tentang situasi politik, tentang arah perkembangan politik kedepan, bagaimana sesudah Pemilu negara ini akan dikelola, itu saja," ungkapnya (15/04).
Jika Dahlan Iskan sudah mendeklarasikan pilihannya yakni Paslon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno beberapa waktu lalu hingga akun twitternya diretas, Mahfud sedikit berhati-hati dalam menjawab siapa pilihannya karena hari ini sudah memasuki minggu tenang. Namun, pihaknya menegaskan memiliki pilihan masing-masing.
"Soal pilihan ya masing-masing orang punya pilihan, tidak ada kesepakatan-kesepakatan untuk memilih atau tidak memilih siapa. Kita punya pilihan sendiri-sendiri, seperti saya juga punya pilihan sendiri. Mungkin Pak Dahlan Iskan punya pilihan sendiri," kata Mahfud.
Mahfud juga menjelaskan menegaskan bahwa dirinya sudah punya pilihan dan akan memilih di Jogja pada tgl 17 April mendatang. Soal kriteria Mahfud memberikan bocoran bahwa pertimbangannya dalam memilih Paslon adalah track record dan sikap.
"Kalau saya ya sudah punya kriteria sendiri ya. Banyak sekali saya punya kriteria. Pertama track record. Dia bersih, kemudian tidak pernah terlibat pelanggaran hukum baik itu korupsi maupun kriminal. Kemudian jelas sikapnya terhadap aspirasi. Aspirasi itu artinya orang ini kelihatannya tidak mampu, tapi yang satunya juga tidak tidak begitu bagus. Tapi yang satu lebih aspiratif mendengarkan pendapat orang yang satu ini tidak," katanya menjelaskan.
"Diukur lagi soal tingkat apa namanya pengalaman dan sebagainya semua itu dihitung dan saudara bisa mengukur sendiri tentang. itu tentu dengan ukuran-ukuran tadi saudara Sudah menduga Pak Mahfud tuh memilih siapa. Ya silakan aja, Saya tidak keberatan saudara menduga saya pilih siapa," tutupnya.