Pekanbaru, Gatra.com - Untuk mewujudkan Pemilu 2019 yang bersih, berintegritas dan bermartabat, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Riau membentuk tim patroli politik uang.
Ketua Bawaslu Provinsi Riau, Rusidi Ruslan mengatakan ada 6000 orang pengawas yang telah menyatakan siap menjalankan pengawasan.
"Mereka juga tergabung dalam tim yang bertugas melakukan patroli politik uang dan pengawasan masa tenang Pemilu 2019 di seluruh wilayah Provinsi Riau," ujar Rusidi kepada Gatra.com, Senin (15/4).
Tim patroli ini kata Rusidi sudah mulai bekerja setelah dilepas bersama tim pengamanan TPS oleh Kapolda Riau Irjend Widodo Eko Prihastopo dan Ketua Bawaslu Riau Rusidi Ruslan pada Minggu (14/4) di Mapolda Riau Jalan Sudirman Pekanbaru.
"Setiap pengawas harus mengutamakan pencegahan dan bekerjalah sebaik mungkin hingga pemungutan dan perhitungan suara Pemilu 2019," pesan Rusidi.
Bawaslu Riau juga menggerakkan seluruh pengawas Pemilu di setiap Kabupaten dan Kota. Caranya, Bawaslu menggerakkan Panitia Pengawas Kecamatan, (Panwascam), tim pengawas desa dan kelurahan serta tim pengawas di TPS.
Seperti di Kabupaten Kampar, Bawaslu di daerah tersebut telah menjalankan patroli politik uang dengan jumlah tim patroli sebanyak 2.567 orang.
Tim ini terdiri dari 5 orang komisioner Bawaslu Kampar dan 20 orang staf, 63 orang Panwas dari 21 kecamatan, 250 orang pengawas kelurahan dan desa, serta 2229 orang pengawas TPS.
"Tim sudah bekerja dan hingga saat ini belum ada ditemukan praktik politik uang di Kabupaten Kampar," kata anggota Bawaslu Kampar, Marhaliman kepada Gatra.com, Senin (15/4).
Reporter : Zuhdi Anshari