Jakarta, Gatra.com - Dalam pidato kebangsaan yang berlangsung pada Jumat kemarin (12/4), calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan bakal meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga double digit atau dua digit.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Muhammad Faisal menilai hal tersebut mustahil dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, masih banyak perbaikan yang harus dilakukan di beberapa sektor.

"Kalau sampai double digit di lima tahun ke depan, ya itu hampir tidak mungkin juga bagi saya, mungkin dalam konteks 10 tahun mungkin bisa," katanya kepada Gatra.com, Senin (15/4).

Namun ia mengatakan, dalam jangka menengah, pertumbuhan tersebut dapat terlaksana apabila pembangunan industri manufaktur menjadi fokus utama di dalam agenda pemerintahan.

"Membangun industri manufaktur yang harus diperbaiki dan itu harus jadi agenda utamanya. Jadi harus jadi prioritas utama dan betul-betul diimplementasikan dalam 5 tahun ke depan," ujar dia.

Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, semua kegiatan pembangunan harus mulai dilakukan secara bertahap.

"Tergantung timeline-nya, tidak mungkin kita double digit tahun depan, itu tidak mungkin, 7% pun tidak mungkin tahun depan, 6% pun agak susah tahun depan. Jadi harus bertahap, jadi kita tidak bisa menetapkan target saja yang tinggi kalau pendekatannya salah, ya tidak akan tercapai," kata Faisal.