Home Politik Medsos Diretas, Said Didu Ogah Lapor karena Takut Email Diminta Polisi

Medsos Diretas, Said Didu Ogah Lapor karena Takut Email Diminta Polisi

Jakarta, Gatra.com - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu mengaku akun pribadi di sosial media Twitter dan Facebook miliknya diretas oleh oknum tidak bertanggung jawab. Akun Twitter @saiddidu tersebut menampilkan unggahan mention yang menyudutkan ulama asal Riau, Ustaz Abdul Somad (UAS).

Pada sebuah kesempatan, Said Didu yang didampingi oleh Erwin Aksa, Sudirman Said, Faldo Maldini, Ken Ken, menjelaskan kronologi peretasan sosial media akun Twitter dan Facebook yang menjelekkan UAS.

Ia mengatakan akun Twitternya diretas saat ia sedang menyaksikan debat Capres dan Cawapres di Hotel Sultan, Senayan.

“Setelah debat, saya ingin mencuit mengenai kebohongan-kebohongan yang ada selama debat, dan tiba-tiba akun Twitter saya tidak bisa login,” ujarnya di restoran kawasan Melawai, Jakarta Selatan, Minggu (14/4).

Sejauh ini, Said Didu hanya memiliki tiga akun sosial media tiga, yaitu WhatsApp, Facebook, dan Twitter yang memiliki 219.000 pengikut. Dua minggu lalu, akun WhatsApp diretas selama 10 jam.

Kemudian kemarin, akun Facebook miliknya yang diretas sudah bisa kembali pada pukul 3 pagi berkat bantuan dari tim, sedangkan akun Twitternya tampak tidak dapat kembali.

“Sampai jam 5 subuh, akun Twitter saya tidak bisa diambil ahli karena dipakai orang lain,” lanjutnya.

Menurutnya, peretasan ini ada kaitannya dengan kritiknya mengenai pemerintah, dan juga orang-orang yang mendeklarasikan dirinya kepada paslon capres-cawapres nomor urut 02.

“Peretasan ini persis seperti kasus Dahlan Iskan setelah menyatakan dukungannya kepada Prabowo. Dugaan saya, karena saya suka kritik pemerintah, jadi saya yang kena. (Akun) diambil karena saya orang biasa yang biasa membuka kebohongan-kebohongan publik,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Said Didu mengatakan tidak akan melaporkan kasus ini kepada pihak Polisi, sebab ia tidak mau semua email dan kata sandi (password) diambil alih oleh pihak Kepolisian.

“Kalau dilaporkan kita tidak bisa bermain medsos karena semua akun sudah diambil polisi,” tutupnya.


Reporter: TFA

Editor: Hendry Roris Sianturi