Jakarta, Gatra.com - Diakui dunia, pemilu Indonesia menjadi yang terumit atau paling kompleks. Hal ini terjadi karena Indonesia mempraktikkan prosedural demokrasi terbesar di dunia.
Menurut Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini, Pemilu kali ini melibatkan lebih banyak anggota masyarakat. Tidak hanya peserta, partai politik dan calon presiden, tapi masyarakat juga ikut dilibatkan.
"Pemilu 2019 bukan hanya soal kita, tapi jadi sorotan dunia internasional. Kita jadi benchmark," kata Titi saat diskusi AyoJagaTPS di Kantorkuu Coworking Space, Jakarta, Minggu (14/4).
Titi mengatakan bahwa dunia internasional ingin belajar dengan Indonesia, karena Indonesia menyelenggarakan pemilu serentak dalam satu hari dan tersebar di dunia.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menambahkan menjaga integritas menjadi penting karena pemilu memakan biaya mahal. Maka dibutuhkan pemimpin negara yang baik.
"Saya harap masyarakat bisa kawal TPS sampai selesai. Jangan tinggal TPS setelah penghitungan calon presiden nanti, karena jika TPS sepi usai penghitungan calon presiden maka bisa saja ada kecurangan setelahnya," jelas Adi.