Home Politik AHY Mengaku Ditawari Prabowo Jabatan Menteri, Namun...

AHY Mengaku Ditawari Prabowo Jabatan Menteri, Namun...

Surabaya, Gatra.com- Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemilu 2019 Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan alasan tidak hadirnya saat kampanye terakhir Calon Presiden 02, Prabowo Subianto di Surabaya, Jumat (12/4).

Menurut AHY, dirinya tidak datang pada kampanye tersebut dikarenakan bersama istrinya sedang menjenguk ibunya, Ani Yudhoyono yang sedang menjalani perawatan intensif di National University, Singapura.

Dia berharap kunjungan tersebut bisa memberikan semangat kepada ibunya yang sedang berjuang melawan penyakit kanker darah. Sebagai seorang anak, menjenguk orang tua yang sakit, kata AHY, merupakan kewajiban moral.

"Sebagai anak, saya mempunyai kewajiban moral," jelas AHY usai memberikan Pidato Politik Partai Demokrat di Gedung DBL Arena, Surabaya, Sabtu (13/4).

Selain itu, AHY mewakili keluarga besarnya harus pergi ke Singapura karena ada penjelasan dari dokter perihal perkembangan kondisi kesehatan Ibu Ani Yudhoyono.

"Oleh karena itu saya tidak bisa menghadiri undangan Pak Prabowo dalam pidato kebangsaan yang dilakukan di Surabaya juga."

Ditanya perihal beberapa kali tidak ikut kampanye calon presiden 02, AHY mengatakan tidak ingin memperpanjang masalah tersebut. Justru AHY mengungkapkan bahwa dirinya ditawari Prabowo ikut menjadi bagian dari kabinet jika terpilih.

"Saya dalam beberapa kesempatan diminta oleh Pak Prabowo dan juga diharapkan oleh rakyat untuk menjadi bagian dari pemerintahan mendatang termasuk salah satunya duduk dalam kabinet."

Namun AHY lebih memilih ingin fokus pada hari-hari terakhir kampanye atau menjelang pemilu 17 April daripada harus membahasa masalah jatah menteri.

Dia menilai tidak elok berbicara bagi-bagi jarah menteri ditengah proses pemilihan 17 April nanti. Pasalnya, yang bakal terpilih jadi presiden juga belum ketahuan.

"Masyarakat juga tidak ingin melihat para elite hanya berbicara atau berdiskusi secara pragmatis, bagi-bagj jatah menteri. Rakyat hanya ingin mendengar program kebijakan apa yang akan ditawarkan," pungkas AHY.

 

Reporter: Muhammad Rizky