Home Politik Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Pengamat: Ini Disengaja

Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Pengamat: Ini Disengaja

Jakarta, Gatra.com - Temuan surat suara tercoblos di Malaysia diduga sengaja dirancang untuk mendelegitimasi pemilu serentak 2019. Video surat suara tercoblos manjadi viral di media sosial (medsos) serta menyudutkan paslon petahana dan Partai Nasdem.

Analis intelijen Prayitno Ramelan menjelaskan temuan surat suara tercoblos dikatakan 40.000 lembra di dua lokasi di Malaysia. Sementara jumlah pemilih di luar negeri berdasarkan DPT Hasil Perbaikan Ketiga (DPT HP3) sebanyak 2.086.285.

“Dalam teori conditioning, jumlah yang ditarget untuk pengkondisian tidak perlu banyak, tetapi harus mampu menarik perhatian media, efek psikologisnya harus besar,” ujar Prayitno di dalam keterangan pers kepada wartawan, Sabtu (13/4).

Dari data KPU, jumlah pemilih di Malaysia sebanyak 985 ribu dan menjadi yang terbanyak di luar negeri. Di tempat kedua pemilih terbanyak ada di Tiongkok dengan 465 ribu. Sementara jumlah pemilih di dalam negeri sebanyak 192,86 juta lebih.

Jumlah surat suara yang tercoblos di Malaysia, tidak memberikan dampak apapun bagi Jokowi-Ma’ruf dan Partai Nasdem. Pasalnya, jumlahnya sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah DPT dalam dan luar negeri sebanyak lebih dari 195 juta.

"Jumlah maksimal 50 ribu surat suara yang dimainkan itu dibanding dengan total DPT dalam negeri sebanyak 190 juta lebih, itu sangatlah kecil dan tidak berarti, tidak mempengaruhi kemenangan," kata dia.

Prayitno menyimpulkan kasus ini diduga bagian dari upaya delegitimasi pemilu serta KPU. Terlebih, jauh-jauh hari tokoh politik seperti Amien Rais sudah menyatakan tidak percaya kepada Mahkamah Konstitusi (MK).

“Tuduhan kecurangan sebagai strategi yang diimplementasikan menjadi langkah taktis, adalah jurus pamungkas bila kalah. Nah, narasi dicurangi, pengerahan people power itu berpotensi penciptaan chaos," pungkas purnawirawan TNI AU ini.

1304