Pontianak, Gatra.com - Polda Kalbar menggelar Apel Pergeseran Pasukan Pengamanan Pemilu 2019 di Lapangan Jananuraga Polda Kalbar, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, pada Sabtu (13/4).
Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono yang memimpin langsung pelaksanaan apel ini menyatakan telah sesuai dengan rencana pengamanan Pemilu Operasi Mantab Brata 2019.
“Pergeseran pasukan ini akan diberangkatkan pada Minggu 14 April dan akan melaksanakan pengamanan hingga Sabtu 20 April mendatang,” kata Kapolda.
Dikatakan, penggeseran ini untuk memperkuat pengamanan di dua wilayah Kota dan sembilan kabupaten melalui jalur darat, yaitu Kota Pontianak dan Singkawang, serta Kabupaten Mempawah, Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang, Melawi, Sekadau, Landak dan Kubu Raya.
Kapolda mengungkapkan bahwa untuk yang menggunakan jalur air ke dua kabupaten yaitu Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara, sedangkan untuk Kabupaten Kapuas Hulu menggunakan jalur udara.
“Sebanyak 1.891 personel Polda Kalbar membackup Polres jajaran di dua Kota dan 12 Kabupaten dengan total keseluruhan TPS yang diamankan sebanyak 16.499,” jelasnya.
Kapolda Kalbar optimis dengan pelibatan kekuatan pengamanan dari unsur Polri dan TNI, diharapkan sanggup dan siap menjamin sukses terselenggaranya Pemilu.
Diungkapkan, personel yang dikerahkan sebanyak 12.776 personel terdiri 6.743 Polri dan 6.033 TNI, serta dari unsur Linmas sebanyak 32.998 personel yang tersebar di 16.499 TPS.
Didi pun menyatakan pihaknya juga telah memetakan beberapa potensi gangguan selama Pemilu 2019 yang harus dicegah dan ditangkal.
Didi pun akan mengantisipasi jika ada praktek-praktek kecurangan pemilihan yang dapat dilakukan oleh siapa saja, baik penyelenggara, pemilih, serta pihak lainnya yang dapat memicu penolakan dan protes dari pihak lain sehingga berujung konflik.
“Akan dicegah jik ada ancaman fisik dan non-fisik terhadap keamanan para calon, pemilih, dan upaya-upaya pihak tertentu yang sengaja ingin menimbulkan gangguan Kamtibmas. Juga ancaman terhadap keamanan fasilitas umum, dan sarana prasaranan penunjang pemilihan suara seperti TPS, kotak suara, alat komunikasi, dan sebagainya,” katanya.
Selain itu, akan dicegah jika ada ancaman-ancaman lainnya terhadap seluruh proses pemilihan, khususnya pada puncak pesta demokrasi pemungutan suara hari Rabu tanggal 17 april mendatang.
Mengacu pada ancaman tersebut, Didi tetap akan mengedepankan tindakan antisipasi, pro aktif yang preventif melalui dukungan intelijen, serta memberdayakan seluruh potensi di lapangan, ditambah relawan yang siap bekerja sama dalam semangat sinergitas, soliditas dan solidaritas.
"Polri siap mengantisipasi setiap kerawanan Kamtibmas yang akan mengganggu jalannya Pemilu,” tuturnya.
Didi juga mengingatkan untuk menjaga netralitas dan profesionalitas.
"Hindari segala tindakan dan perilaku yang kontra produktif, yang justru dapat mengganggu jalannya Pemilu 2019,” katanya.
Dalam apel yang juga disertakan simulasi mekanisme pemungutan serta penghitungan suara di TPS, Ketua KPU Kalbar Ramdan berharap personel pengamanan juga memahami mekanisme di TPS.
“Simulasi tersebut bertujuan agar personel di lapangan mengerti tugas masing-masing yang akan dilaksanakannya,” jelas Ramdan.
Reporter: Angah
Editor: Anthony Djafar