Home Gaya Hidup Invisible Hope, Fenomena Narapidana Hamil di Balik Jeruji Besi

Invisible Hope, Fenomena Narapidana Hamil di Balik Jeruji Besi

Jakarta, Gatra.com - Dalam tiga tahun terakhir sekitar 13.000 perempuan per tahun masuk penjara dan 300 orang per tahunnya dalam keadaan hamil dan terpaksa melahirkan dalam penjara di Indonesia. Hal itu dikatakan Tiar Simorangkir, director Lam Horas Production dalam acara talkshow berjudul Motherhood Behind Bars yang digelar di Menara Global, Jakarta, Sabtu (13/4).

"Anak-anak yang terpaksa lahir dan dibesarkan di balik jeruji penjara menjadi korban terselubung. Mereka harus hidup dalam sel dan diperlakukan persis seperti narapidana," ungkap Tiar Simorangkir,

Lam Horas Production,  -komunitas film yang membuat karya berdasarkan isu-isu sosial dan HAM- mengangkat fenomena ini kedalam sebuah film dokumenter yang berjudul "Invisible Hope". Dalam film dokumenter berdurasi 90 menit menit ini, menceritakan tentang kehidupan para narapidana perempuan yang hamil dan melahirkan di balik jeruji besi.

Menurutnya, kondisi para narapidana perempuan hamil serta anak-anak yang dilahirkan di balik jeruji besi sangat memperihatinkan. Para perempuan hamil ini berjuang untuk memenuhi kehidupannya di dalam penjara dengan cara bekerja pada narapidana lain sebagai buruh cuci atau pun membersihkan kamar meski dalam keadaan hamil.

"Hidup mereka sungguh miris, terlebih anak-anak harus hidup terkekang dan hilang kebebasannya sebagai seorang anak. Pergaulan mereka sehari-hari adalah pelaku kejahatan," paparnya.

Tiar telah berusaha melakukan audiensi terkait fenomena ini dengan beberapa instansi pemerintahan seperti Komnas Perempuan dan KPAI, namun hingga saat ini belum ada langkah konkrit yang dilakukan.

"Melalui film ini, diharapkan dapat mendorong sebuah diskusi baru. Mengagitasi penonton untuk membuat sebuah solusi baru yang lebih baik, dan akhirnya dapat memberikan harapan baru bagi anak-anak yang terpaksa hidup di balik jeruji penjara," harap Tiar.


 

 

 

2154